Izin sekolah, Dirut Sarinah bantah mundur

Senin, 28 Mei 2012 - 16:25 WIB
Izin sekolah, Dirut Sarinah bantah mundur
Izin sekolah, Dirut Sarinah bantah mundur
A A A


Sindonews.com - Direktur Utama PT Sarinah Jimmy Gani membantah dirinya telah mengundurkan diri dari posisinya. Jimmy menyatakan bahwa kabar yang berkembang tersebut sudah salah kaprah, sehingga mesti diluruskan.

Jimmy menuturkan bahwa dirinya hanya mengajukan surat permohonan izin untuk melanjutkan sekolah. Sampai dengan keputusan itu diambil, dia mengakui bahwa telah mendapatkan restu dari Menteri BUMN Dahlan Iskan.

"Saya sampaikan rencana saya (untuk sekolah), Pak Dahlan menyetujui (secara informal), saya boleh sekolah dan saya sampaikan ke beliau ada pekerjaan rumah saya yang saya harus dibantu teman-teman di Sarinah untuk disahkan. Saya sudah memberikan surat permohonan izin untuk sekolah (secara formal)," ujar Jimmy dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (28/5/2012).

Jimmy akan memulai sekolahnya pada 27 Juni 2012 di Harvard Kennedy School of Government, Boston, Amerika Serikat. Dia memilih jurusan Public Administration dengan program singkat selama 11 bulan, sehingga di tahun depan dirinya akan mendapat gelar Master Of Public Administration.

"Biasanya yang ikut kuliah di sana adalah senior government official, pegawai pemerintah yang mempunyai passion di public administration. Saya, begitu masuk ke BUMN, melihat harus ada yang diperbaiki. Saya daftar dan Maret 2012 kemarin saya diterima, dua minggu kemudian saya dinyatakan dapat beasiswa full coverage. Saya akan bawa keluarga saya juga kesana," jelas Direktur termuda di BUMN tersebut.

Dirinya bercerita, alasan sederhana memilih untuk sekolah lagi adalah karena keinginan untuk men-upgrade diri. Dia melihat, selama 20 tahun ke belakang masih ada kekurangan dari segi ilmu. Kemudian secara kompetensi dan pengalaman, dibandingkan dengan para direktur BUMN lainnya, dia masih tertinggal.

Jimmy dari umur 19 tahun sudah menggeluti dunia bisnis, mulai dari pedagang koran di Amerika, kemudian office boy dan dipercaya juga menjadi asissten finance controller di perusahaan di Amerika serta direktur perusahaan asing di Indonesia.

"Tetapi saya merasa bahwa setelah 20 tahun masih ada yang kurang dalam bentuk ilmu. Ilmu yang saya perdalam adalah public policy, administration. Harus ada yang dibenahi, kalau saya menuntut ilmu di bidang tadi, saya bisa berikan kontribusi lebih. Akhirnya tahun lalu mencari sekolah yang terbaik," pungkasnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7079 seconds (0.1#10.140)