Kuartal I, BNI catat kredit tumbuh 18,4%

Senin, 28 Mei 2012 - 17:41 WIB
Kuartal I, BNI catat...
Kuartal I, BNI catat kredit tumbuh 18,4%
A A A
Sindonews.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan kenaikan kredit menjadi sebesar Rp289,373 triliun pada kuartal I-2012. Bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, kredit tersebut tumbuh sebesar Rp244,336 triliun atau naik 18,4 persen.

Dengan demikian, total pinjaman atau kredit yang disalurkan juga tumbuh 18,9 persen dari Rp138,648 triliun menjadi Rp164,809 triliun.

"Komposisinya 35,4 persen disalurkan di segmen korporasi, 34,9 persen di segmen usaha kecil dan menengah, sedangkan komposisi segmen konsumer dan retail sebesar 21,8 persen, sisanya berupa pembiayaan anak perusahaan dan bisnis internasional," ungkap Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo di Menara BNI, Jakarta, Senin (28/5/2012).

Sementara itu, kredit konsumer mengalami pertumbuhan sebesar 32,7 persen didominasi kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh sebesar 49,8 persen dari Rp12,949 triliun pada kuartal I-2011 menjadi Rp19,403 triliun di kuartal I-2012.

Disusul dengan pertumbuhan nilai transaksi pemakaian kartu kredit mencapai Rp3,99 triliun pada kuartal I-2012 naik 10,4 persen dibanding kuartal I-2011 sebesar Rp2,96 triliun. Selain itu, Gatot juga menyebutkan adanya pertumbuhan jumlah karyawan di kuartal I-2012.

Selain itu, Gatot menyebutkan kualitas kredit semakin membaik dengan terus menurunnya rasio NPL-gross dari 4,1 persen menjadi 3,6 persen, dan NPL-net turun dari 0,9 persen menjadi 0,7 persen.

"Pertumbuhan jumlah karyawan tercatat 4.896 karyawan atau meningkat 24 persen, dari posisi kuartal I-2011 mencapai 20.068 karyawan menjadi 24.964 karyawan di kuartal I-2012," tuturnya.

Selain soal kredit, BNI pun mencatat dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 17,1 persen menjadi Rp220,867 triliun pada periode ini

"Dari sisi liabilities, DPK BNI meningkat dari Rp188,64 triliun menjadi Rp220,867 triliun," ungkap Gatot.

Khusus untuk dana current account saving account (CASA) yang merupakan sumber dana murah memiliki porsi sebesar 60 persen dari keseluruhan DPK. "Pertumbuhan CASA menunjukan keberhasilan peningkatan kualitas layanan. Terbukti dengan naiknya peringkat service performance BNI dari peringkat lima di 2011 menjadi peringkat empat di 2012 (versi marketing research indonesia MRI)," kata Gatot.

Fundamental keuangan juga dijaga dengan meningkatkan coverage ratio dari level 120,2 persen menjadi level 120,9 persen dari rasio kecukupan modal CAR di level 18,41 persen yang merupakan hasil dari penghitungan risiko kredit, pasar dan operasional.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9134 seconds (0.1#10.140)