BUMN-BUMD diminta ikut lelang pembangunan Pasar Bulu
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Pasar Kota Semarang berharap ada keterlibatan perusahaan besar, khususnya BUMN atau BUMD ikut dalam proses lelang proyek pembangunan Pasar Bulu.
Dalam waktu yang singkat, hanya lima bulan pengerjaan proyek, dan nilai tender yang besar menjadi pertimbangan Dinas Pasar agar proyek ini bisa dihandel perusahaan besar. “Kalau perusahaan perorangan kami khawatir nanti pekerjaan tidak bisa selesai tepat waktu. Karena ini pengerjaannya singkat, dengan nilai yang cukup besar.Kalau (pengerjaannya) lama tentu akan berimbas dengan (persoalan) hukum dan kasihan pedagang,terlalu lama di penampungan,”beber Sekretaris Dinas Pasar Kota Semarang, Fajar Purwoto,kemarin.
Saat ini pihaknya sedang fokus menyelesaikan redesain gedung baru Pasar Bulu. Detail Engineering Design (DED) terbaru dari gedung sudah selesai digarap tim gabungan pemkot dan Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K).“DEDnya masuki tahap finishing, tinggal dimintakan tandatangan ke pihak-pihak terkait,” ujarnya. Salah satu pihak yang akan dimintai persetujuan dan pertimbangan desain baru gedung Pasar Bulu tersebut adalah Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Tentu saja harus kami sampaikan Kemendag. Sebab pusat juga membantu menggelontorkan dana,” kata dia. Dinas Pasar sendiri menargetkan DED tersebut bisa selesai dalam pekan ini. Harapannya, minggu depan atau awal bulan Juni lelang pembangunan sudah bisa digelar sehingga bulan Juli pengerjaan dapat dimulai. “Juli mulai, Desember selesai,”imbuhnya.
DED yang baru tersebut tidak terlalu beda dengan DED awal yang telah disusun.Redesain hanya pada penambahan ornamen-ornamen untuk menyesuaikan bangunan heritage di sekitarnya. seperti Tugu Muda, Museum Mandala Bhakti, Lawang Sewu,Gereja Katedral.
Meski ada penambahan ornamen namun Fajar memastikan tidak akan mengubah anggaran pembangunan Pasar Bulu yang sudah ditetapkan.“Redesain ini tidak menambah atau merubah anggaran semula,”katanya. Kebutuhan dana pembangunan Pasar Bulu diperkirakan mencapai Rp49,8 miliar. Pemkot Semarang telah mengalokasikan dana sebesar Rp31,7 miliar dan Kementerian Perdagangan memberi suntikan dana Rp9,5 miliar.
“Kami fokus dulu di dana yang sudah ada,dari Pemkot dan pusat.Untuk bantuan Provinsi Jateng, yang kami harapkan turun Rp11 miliar, nanti tahap selanjutnya,” ujar Fajar. Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Kholison berharap pemerintah bisa konsisten atas rencana kerja yang telah disusun. Mundurnya target pengerjaan gedung hingga sebulan, dari Juni-November menjadi Juli-Desember, tak boleh terulang.
“Pemkot harus bisa memperhitungkan secara matang target atau tahapan pembangunan. Kalau mundur terus kasihan pedagang yang terlalu lama di penampungan,” tandasnya.
Dalam waktu yang singkat, hanya lima bulan pengerjaan proyek, dan nilai tender yang besar menjadi pertimbangan Dinas Pasar agar proyek ini bisa dihandel perusahaan besar. “Kalau perusahaan perorangan kami khawatir nanti pekerjaan tidak bisa selesai tepat waktu. Karena ini pengerjaannya singkat, dengan nilai yang cukup besar.Kalau (pengerjaannya) lama tentu akan berimbas dengan (persoalan) hukum dan kasihan pedagang,terlalu lama di penampungan,”beber Sekretaris Dinas Pasar Kota Semarang, Fajar Purwoto,kemarin.
Saat ini pihaknya sedang fokus menyelesaikan redesain gedung baru Pasar Bulu. Detail Engineering Design (DED) terbaru dari gedung sudah selesai digarap tim gabungan pemkot dan Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K).“DEDnya masuki tahap finishing, tinggal dimintakan tandatangan ke pihak-pihak terkait,” ujarnya. Salah satu pihak yang akan dimintai persetujuan dan pertimbangan desain baru gedung Pasar Bulu tersebut adalah Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Tentu saja harus kami sampaikan Kemendag. Sebab pusat juga membantu menggelontorkan dana,” kata dia. Dinas Pasar sendiri menargetkan DED tersebut bisa selesai dalam pekan ini. Harapannya, minggu depan atau awal bulan Juni lelang pembangunan sudah bisa digelar sehingga bulan Juli pengerjaan dapat dimulai. “Juli mulai, Desember selesai,”imbuhnya.
DED yang baru tersebut tidak terlalu beda dengan DED awal yang telah disusun.Redesain hanya pada penambahan ornamen-ornamen untuk menyesuaikan bangunan heritage di sekitarnya. seperti Tugu Muda, Museum Mandala Bhakti, Lawang Sewu,Gereja Katedral.
Meski ada penambahan ornamen namun Fajar memastikan tidak akan mengubah anggaran pembangunan Pasar Bulu yang sudah ditetapkan.“Redesain ini tidak menambah atau merubah anggaran semula,”katanya. Kebutuhan dana pembangunan Pasar Bulu diperkirakan mencapai Rp49,8 miliar. Pemkot Semarang telah mengalokasikan dana sebesar Rp31,7 miliar dan Kementerian Perdagangan memberi suntikan dana Rp9,5 miliar.
“Kami fokus dulu di dana yang sudah ada,dari Pemkot dan pusat.Untuk bantuan Provinsi Jateng, yang kami harapkan turun Rp11 miliar, nanti tahap selanjutnya,” ujar Fajar. Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang Kholison berharap pemerintah bisa konsisten atas rencana kerja yang telah disusun. Mundurnya target pengerjaan gedung hingga sebulan, dari Juni-November menjadi Juli-Desember, tak boleh terulang.
“Pemkot harus bisa memperhitungkan secara matang target atau tahapan pembangunan. Kalau mundur terus kasihan pedagang yang terlalu lama di penampungan,” tandasnya.
()