Jero bantah masalah BBM di Kalimantan bermuatan politik
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik membantah dengan keras adanya unsur politik dalam persoalan penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Kalimantan. Isu itu muncul, dipicu rencana penghentian pasokan batu bara dari Kalimantan jika permintaan tambahan kuota itu tidak dipenuhi.
"Sebetulnya yang dianggap menjadi politik, padahal tidak politik. Kalau itu dikatakan sebelumnya, kalau tidak diberikan, maka akan menghentikan ekspor batu bara keluar. Jadi kalau itu dianggap politik, itu tidak," ujar Jero dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (30/5/2012).
Konferensi pers itu digelar seusai melaksanakan rapat dengan para perwakilan Gubernur dari Kalimantan, Pertamina, BPH Migas, dan Hiswana Migas.
Jero menegaskan, terjadinya masalah ini adalah karena pertumbuhan ekonomi yang meningkat di Kalimantan. Sehingga menyebabkan kebutuhan akan sumber energi, khususnya minyak juga bertambah. "Jadi jangan sembarangan lah," tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan Rudi Arifin yang sekaligus mewakili para gubernur lainnya, menuturkan hal yang senada. Dia memastikan persoalan itu sama sekali tidak berhubungan dengan politik. Akan tetapi dalam rangka melayani masyarakat sebaik-baiknya. Maka dari itu, menghindari gejolak sosial yang dimungkinkan terjadi di sana, dirinya berharap semua kondusif.
"Ini memang betul-betul dalam rangka melayani masyarakat sebaik-baiknya. Maka itu warga di Kalimantan kita ciptakan suasana yang kondusif," pungkasnya di kesempatan yang sama. (bro)
()