Tambah 100 kantor cabang, PNM investasi Rp125 M
A
A
A
Sindonews.com – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) tahun depan akan menambah 100 kantor cabang baru dengan nilai investasi mencapai Rp125 miliar.
Fasilitas baru tersebut akan digunakan untuk memperluas jaringan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). ”Setiap cabang diperkirakan membutuhkan investasi antara Rp110-125 juta,” ujar Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Parman Nataatmadja di sela-sela peringatan Hari Ulang Tahun Ke-13 PNM di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dana untuk pengembangan bisnis tersebut akan diambil dari hasil penerbitan obligasi yang akan dilakukan Oktober tahun ini sebesar Rp500 miliar.
Parman berharap, obligasi tersebut bisa terealisasi paling lambat September karena saat ini sudah memasuki tahap finalisasi. ”Kami tinggal menunggu hasil rating dari Pefindo,” katanya.
Direktur Keuangan PNM Lintang Nugroho menambahkan, untuk penerbitan obligasi, perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities sebagai underwriter. Adapun tenor obligasi tersebut antara tiga sampai lima tahun dengan kupon di atas tujuh persen. Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dalam dua tahap dengan total dana mencapai Rp600 miliar.
Tahap pertama,PNM akan menerbitkan RDPT pada Juni atau Juli tahun ini senilai Rp300 miliar. Selanjutnya, dengan nilai yang sama akan kembali diterbitkan tiga bulan setelahnya. Di bagian lain, Parman mengungkapkan, perkembangan PNM terus menunjukkan hasil positif.
Melalui jaringan ULaMM, PNM telah menyalurkan pembiayaan kepada 95.000 nasabah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan total Rp5,7 triliun.Terhitung Maret 2012 total pembiayaan langsung melalui ULaMM menyentuh angka Rp2,25 triliun.
Angka tersebut tumbuh signifikan dibandingkan akhir Desember 2011 yang hanya Rp2,16 miliar. Adapun tingkat kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) perseroan mencapai 1,24 persen.
Fasilitas baru tersebut akan digunakan untuk memperluas jaringan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). ”Setiap cabang diperkirakan membutuhkan investasi antara Rp110-125 juta,” ujar Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Parman Nataatmadja di sela-sela peringatan Hari Ulang Tahun Ke-13 PNM di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dana untuk pengembangan bisnis tersebut akan diambil dari hasil penerbitan obligasi yang akan dilakukan Oktober tahun ini sebesar Rp500 miliar.
Parman berharap, obligasi tersebut bisa terealisasi paling lambat September karena saat ini sudah memasuki tahap finalisasi. ”Kami tinggal menunggu hasil rating dari Pefindo,” katanya.
Direktur Keuangan PNM Lintang Nugroho menambahkan, untuk penerbitan obligasi, perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities sebagai underwriter. Adapun tenor obligasi tersebut antara tiga sampai lima tahun dengan kupon di atas tujuh persen. Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dalam dua tahap dengan total dana mencapai Rp600 miliar.
Tahap pertama,PNM akan menerbitkan RDPT pada Juni atau Juli tahun ini senilai Rp300 miliar. Selanjutnya, dengan nilai yang sama akan kembali diterbitkan tiga bulan setelahnya. Di bagian lain, Parman mengungkapkan, perkembangan PNM terus menunjukkan hasil positif.
Melalui jaringan ULaMM, PNM telah menyalurkan pembiayaan kepada 95.000 nasabah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan total Rp5,7 triliun.Terhitung Maret 2012 total pembiayaan langsung melalui ULaMM menyentuh angka Rp2,25 triliun.
Angka tersebut tumbuh signifikan dibandingkan akhir Desember 2011 yang hanya Rp2,16 miliar. Adapun tingkat kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) perseroan mencapai 1,24 persen.
()