Konsumsi Pertamax diproyeksi naik 10%

Senin, 04 Juni 2012 - 17:38 WIB
Konsumsi Pertamax diproyeksi naik 10%
Konsumsi Pertamax diproyeksi naik 10%
A A A


Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) proyeksikan peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax hanya akan meningkat 10 persen dari konsumsi biasanya pada tahun 2012. Proyeksi tersebut muncul setelah adanya Peraturan Menteri (Permen) ESDM yang melarang penggunaan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas, BUMN dan BUMD per 1 Juni 2012.

"Peningkatan konsumsi BBM nonsubsidi tersebut maksimal hanya akan menyentuh 10 persen dari konsumsi biasanya. Tahun ini ditargetkan bisa menjual BBM nonsubsidi sebanyak 1,7 juta kiloliter," ujar Vice President Communication Corporate Pertamina Mochamad Harun kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/6/2012).

Dalam lima bulan terakhir, menurut Harun, realisasi penjualan memang belum tercapai separuh dari target. Hal tersebut dikarenakan harga pertamax masih tinggi. "Peningkatan konsumsi BBM nonsubsidi akibat dari kebijakan pemerintah nantinya akan ditutup dari kilang Balongan. Sehingga belum perlu ada impor tambahan, peningkatan konsumsinya kan tidak terlalu besar,” jelasnya.

Diketahui, kilang Balongan mampu memproduksi BBM nonsubsidi di kisaran satu juta kiloliter per tahun, sementara konsumsi BBM jenis ini masih di bawah angka tersebut. Untuk meningkatkan produksi Pertamax, dalam rencana perusahaan, tahun depan akan ada tambahan produksi Pertamax sebesar 850 ribu kiloliter per tahun dari proyek revamping fluid catalityc cracker (RFCC) Kilang Plaju.

Bersamaan dengan penambahan ini, produksi Premium akan dipangkas dari 11,96 juta kiloliter per tahun menjadi 10,79 juta kiloliter per tahun.

Pada 2014-2015, dari proyek residual fluid catalityc cracking (RFCC) dan program langit biru (PLB) Kilang Cilacap akan ada tambahan produksi Pertamax 5,81 juta kiloliter per tahun. Sementara produksi Premium berkurang lagi menjadi 4,19 juta kiloliter. Pada produksi Pertamax akan mencapai 19,99 juta kiloliter dan tidak lagi memproduksi Premium. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5347 seconds (0.1#10.140)