Rights issue BTN diharap sebelum Oktober

Jum'at, 08 Juni 2012 - 15:44 WIB
Rights issue BTN diharap sebelum Oktober
Rights issue BTN diharap sebelum Oktober
A A A


Sindonews.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah menunjuk tiga sekuritas pelat merah sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) untuk menerbitkan saham baru (rights issue). Adapun, PT Bahana Securities sebagai pemimpin penjaminan pelaksana emisi (lead underwriter) gelaran rights issue tersebut.

“Joint lead underwriter-nya dari lokal, yakni Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Bahana Securities. Bahana Securities sebagai lead underwriter,” kata Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Djajanto di Jakarta, Jumat (8/6/2012).

Lebih lanjut dia menjelaskan, ketiga perusahaan sekuritas BUMN tersebut akan memilih dan menentukan sekuritas asing, yang akan menawarkan saham baru bank pelat merah itu. Pandu beralasan, penentuan sekuritas asing oleh joint lead underwriter tersebut dilakukan untuk mendewasakan sekuritas lokal.

Pandu berharap, rights issue BTN bisa dilaksanakan sebelum Oktober tahun ini, dengan menggunakan laporan keuangan April 2012. Disinggung mengenai harga pelaksanaan rights issue BTN, dia enggan menyebutnya.

Sementara itu, kepemilikan saham perseroan yang dimiliki pemerintah mencapai 72,91 persen, sedangkan publik menguasai sekitar 27,08 persen. Berdasarkan bahan Rapat Kerja (raker) Komisi VI DPR dengan Menteri BUMN beberapa waktu lalu menyebutkan, atas dasar arahan Komite Privatisasi dan rekomendasi Menteri Keuangan, jumlah penerbitan saham baru dalam rangka rights issue maksimal 12,91 persen setara 1.754.029.500 lembar saham.

Namun, jumlah tersebut termasuk alokasi untuk program manajement employee stock option programme (MESOP) sebanyak 238.627.500 saham yang belum dieksekusi, sehingga komposisi kepemilikan pemerintah paska rights issue dana eksekusi MESOP minimal 60 persen.

Dengan asumsi harga pelaksanaan rights issue BTN sebesar Rp1.620 dengan jumlah seluruh saham publik setelah dikurangi alokasi MESOP sekitar 1.515.402.000 saham, maka dana hasil rights issue diperkirakan bisa mencapai Rp2,455 triliun. Dana hasil rights issue akan digunakan perseroan untuk menambah permodalan guna ekspansi penyaluran kredit perumahan, yang diperkirakan tumbuh rata-rata 26 persen per tahun. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4223 seconds (0.1#10.140)