OJK harus berdayakan masyarakat

Selasa, 12 Juni 2012 - 10:24 WIB
OJK harus berdayakan...
OJK harus berdayakan masyarakat
A A A


Sindonews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan tidak hanya mampu berperan dalam mengawasi dan memperbaiki industri jasa keuangan tetapi juga memberdayakan masyarakat.

Pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui OJK disampaikan dua calon Dewan Komisioner (DK) OJK dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) hari kedua, kemarin.

Dua calon komisioner yaitu Isa Rachmatarwata yang dicalonkan sebagai Kepala Eksekutif Perasuransian, Dana Pensiun, dan Lembaga Pembiayaan OJK, serta Rahmat Waluyanto yang dicalonkan sebagai Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK.

Isa menjelaskan, OJK memang tidak berhadapan langsung dengan upaya peningkatan pemberdayaan ataupun kesejahteraan masyarakat. Namun, peran OJK yang konsisten dalam meningkatkan kredibilitas industri jasa keuangan bisa menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

Pengawasan OJK terhadap industri jasa keuangan juga akan menghindarkan masyarakat dari persaingan tidak sehat di antara lembaga keuangan.

“Pemanfaatan jasa keuangan oleh masyarakat secara sehat dan efisien akan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran. Industri jasa keuangan juga perlu diawasi secara ketat sehingga bisa lebih dimanfaatkan masyarakat,” ujar Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) ini di Komisi XI DPR, di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Calon DK OJK lain, Rahmat Waluyanto, juga menggarisbawahi pentingnya peran OJK dalam memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan tersebut bisa dicapai dengan ikut melibatkan masyarakat dalam pengawasan industri jasa keuangan.

“Sangat penting keterlibatan masyarakat karena sehebat apa pun regulasi dan supervisi yang dilakukan, OJK tidak akan berhasil optimal kalau tidak ada peranan masyarakat di dalamnya,” papar Dirjen Pengelolaan Utang ini.

Rahmat mengingatkan, banyak produk keuangan yang seharusnya bisa dijual langsung ke semua lapisan masyarakat, salah satunya adalah saving bond atau tabungan obligasi untuk investor retail. Rahmat berharap, Indonesia bisa meniru Afrika Selatan yang masyarakatnya sudah bisa membeli saving bond melalui ATM, kantor pos, atau supermarket.
Instrumen investasi seperti itu bisa menjadi pembiayaan negara serta memicu masyarakat untuk berinvestasi. Penekanan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui OJK dari Isa dan Rahmat diapresiasi anggota Komisi XI DPR.

Anggota Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan Indah Kurnia berharap, ide Rahmat mengenai saving bond bisa terealisasi karena hal itu akan mengurangi ketergantungan pembiayaan pembangunan dari utang luar negeri. “Programnya juga riil dan menyentuh langsung ke masyarakat. Ini bagus,” tandas Indah.

Sementara, Nurhaida yang mendapat giliran pertama saat fit and proper test menggarisbawahi besarnya tantangan yang dihadapi OJK ke depan dalam hal sinergitas anggota, penegakan hukum, serta pengembangan sarana dan infrastruktur pasar modal secara berkesinambungan.

Nurhaida, yang dicalonkan sebagai Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, juga mengingatkan bahwa basis pemodal domestik, terutama di luar Jawa,harus diperkuat.

Sementara, tiga calon DK OJK yang akan menjalani tes hari ini adalah Firdaus Djaelani untuk jabatan Kepala Eksekutif Perasuransian, Dana Pensiun dan Lembaga Pembiayaan, serta Rijani Tirtoso dan Ilya Avianti yang sama-sama dicalonkan sebagai Ketua Dewan Audit. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0529 seconds (0.1#10.140)