Tiga Pilar targetkan penjualan produk Taro Rp300 M

Rabu, 13 Juni 2012 - 09:30 WIB
Tiga Pilar targetkan...
Tiga Pilar targetkan penjualan produk Taro Rp300 M
A A A


Sindonews.com - PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) menargetkan penjualan snack Taro senilai Rp300 miliar di tahun ini. Untuk itu, perseroan akan meningkatkan brand image produk makanan ringan yang diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada akhir 2011 lalu itu.

Direktur Utama AISA Joko Mogoginta mengatakan,perseroan berencana mengembangkan dan meluncurkan produk lainnya di bawah merek Taro. Produk ini sendiri akan ditargetkan pada mid/high segment serta memperluas jaringan yang ada.“Perseroan akan fokus meningkatkan kinerja penjualan Taro,” ujarnya usai paparan publik perseoran di Jakarta kemarin.

Secara keseluruhan, lanjut dia,tahun ini perseroan menargetkan penjualan Rp3 triliun. Dengan perincian Rp1,5 triliun dari unit manufaktur makanan, Rp1,4 triliun dari unit besar, dan sisanya berasal dari perkebunan kelapa sawit.
Sedangkan, perolehan laba bersih sekitar Rp200 miliar. Joko menjelaskan, saat ini perseroan tengah dalam proses pembangunan pabrik beras yang masing-masing memiliki kapasitas 120.000 ton/tahun. Total investasi untuk pembangunan pabrik beras itu adalah sekitar USD26 juta.

Dananya berasal dari internal dan hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) III yang dilakukan pada akhir 2011 lalu. Perseroan, ungkap dia,juga tengah menjajaki akuisisi perusahaan makanan ringan yang berasal dari dalam negeri. Namun, Joko menolak menginformasikan lebih lanjut mengenai rencana tersebut. “Masih dalam penjajakan.Belum waktunya diinformasikan kepada publik,” kata dia.

Sementara, rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan menyetujui pembagian dividen sebesar Rp6,5 per saham atau 15% dari laba bersih 2011 Rp126,906 miliar. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan perseroan kepada pemegang saham sebesar Rp19,036 miliar. RUPST juga menyetujui penunjukan mantan Menteri Pertanian dari Kabinet Indonesia Bersatu I Anton Apriantono. Anton diyakini mampu memberikan kemampuan terbaiknya bagi perusahaan.

Apalagi, saat ini perseroan banyak terjun ke sektor pertanian. Baik itu unit usaha beras maupun perkebunan kelapa sawit. Hingga kuartal I/2012 perseroan membukukan laba bersih senilai Rp53,93 miliar atau melesat 115,15% dibandingkan periode yang sama 2011 sebesar Rp25,07 miliar. Hal itu dipicu naiknya penjualan bersih menjadi Rp577,23 miliar, dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp365,21 miliar.

Direktur Pefindo Yose Rizal mengatakan, peningkatan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan membuat permintaan berbagai produk juga meningkat, termasuk permintaan untuk barang konsumsi. Namun, AISA juga harus tetap waspada terhadap rencana kenaikan harga komoditas dan energi yang diperkirakan akan terjadi di tahun ini. Kenaikan harga memang berpotensi mengurangi daya beli masyarakat Indonesia.

Namun, Yose Rizal yakin, dengan ekspansi AISA, kapasitas produksi yang besar,luasnya lahan perkebunan yang masih belum tergarap, dan efisiensi biaya, AISA akan tumbuh lebih cepat dari peer-nya.

“Kami memproyeksikan pendapatan AISA akan tumbuh sebesar 121% YoY dengan pendapatan ratarata per tahun (CAGR) sebesar 48% selama 2010–2015,” terang dia dalam risetnya. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0348 seconds (0.1#10.140)