28 pengusaha Turki jajaki investasi dengan RI
A
A
A
Sindonews.com - Volume perdagangan Indonesia dengan Turki masih bisa ditingkatkan, mengingat masih banyak potensi kedua negara yang selama ini belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena minimnya informasi yang dimiliki masing-masing pengusaha.
"Perdagangan kedua negara sudah berjalan cukup baik dan berlangsung lama, tapi masih belum bisa mencapai hasil optimal," kata Kepala Departemen Pertanian Kementerian Ekonomi Turki Tafyun Kilic kepada pers di Jakarta, Rabu (13/6/2012).
Hal tersebut disampaikan Tayfun Kilic disela kunjungan misi dagang 28 pengusaha Turki yang tergabung dalam Rombongan Bursa Perdagangan Tekirdag (TTB) yang datang ke Jakarta 10-14 Juni 2012 dalam upaya mencari mitra dagang di Indonesia.
Menurutnya, melalui kerjasama G-20 kedua negara sesungguhnya memiliki peluang untuk saling menjajaki dan meningkatkan hubungan ekonomi, khususnya bidang, industri, perdagangan dan investasi.
Saat ini, katanya, sejumlah dokumen kesepakatan peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara sudah selesai dan tinggal menunggu untuk ditandatangani oleh masing-masing pejabat,
"Saya yakin jika dokumen kesepakatan peningkatan kerjasama ekonomi sudah ditandatangani maka perdagangan kedua negara akan lebih meningkat lagi," kata Kilic.
Keyakinannya hubungan ekonomi kedua negara dapat meningkat, disebabkan selama ini praktis tidak ada hambatan yang berarti kerja sama ekonomi Indonesia-Turki, terlihat hampir tidak ada pengusaha Turki yang mengeluhkan iklim usaha di Indonesia.
Konselor Perdagangan Kedutaan Besar Turki Okan Ozturk mengatakan sebanyak 28 pengusaha dari 22 perusahaan gandum dan tepung asal Provinsi Tekirdag Turki datang ke Indonesia untuk bertemu dengan para pengusaha guna memacu volume perdagangan Indonesia-Turki.
“Kami sudah melakukan pertemuan bisnis sejak 10 Juni lalu. Mudah-mudahan ada kesepakatan bisnis sehingga volume ekspor kami meningkat,” katanya.
Sementara itu Osman Sari, Kepala Bursa Perdagangan Tekirdag Turki menambahkan, Tekirdag merupakan sebuah wilayah penghasil produk pertanian dan peternakan yang berkualitas dan mempunyai bursa perdagangan sendiri untuk tujuan ekspor. Hingga kini, sudah ada 150 eksportir yang bergerak dibidang produk pertanian dan peternakan.
Pada 2011, volume perdagangan di Bursa Perdagangan Tekirdag mencapai USD1,5 miliar, yang terdiri dari produk gandum, tepung gandum, bunga matahari, dan bahan baku pakan ternak.
Osman Sari mengatakan, delegasi pengusaha Turki sengaja datang ke Indonesia untuk mengetahui spesifikasi tepung gandum yang dibutuhkan. “Kami juga ingin mengetahui kebutuhannya sejauh mana, kualitasnya seperti apa. Kami siap menambah volume ekspor kami ke Indonesia karena kualitas gandum yang dihasilkan di Tekirdag mempunyai kualitas baik,” katanya.
Selain itu, lanjut Osman, para pengusaha Turki juga berniat membangun pabrik pengolahan di Indonesia jika kebutuhan tepung gandum meningkat. "Kami juga menjajaki dan bersama-sama berinvestasi untuk menjalin perdagangan dan investasi dalam produk tepung gandum, pakan ternak, dan bahan baku pakan ternak," pungkasnya.
"Perdagangan kedua negara sudah berjalan cukup baik dan berlangsung lama, tapi masih belum bisa mencapai hasil optimal," kata Kepala Departemen Pertanian Kementerian Ekonomi Turki Tafyun Kilic kepada pers di Jakarta, Rabu (13/6/2012).
Hal tersebut disampaikan Tayfun Kilic disela kunjungan misi dagang 28 pengusaha Turki yang tergabung dalam Rombongan Bursa Perdagangan Tekirdag (TTB) yang datang ke Jakarta 10-14 Juni 2012 dalam upaya mencari mitra dagang di Indonesia.
Menurutnya, melalui kerjasama G-20 kedua negara sesungguhnya memiliki peluang untuk saling menjajaki dan meningkatkan hubungan ekonomi, khususnya bidang, industri, perdagangan dan investasi.
Saat ini, katanya, sejumlah dokumen kesepakatan peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara sudah selesai dan tinggal menunggu untuk ditandatangani oleh masing-masing pejabat,
"Saya yakin jika dokumen kesepakatan peningkatan kerjasama ekonomi sudah ditandatangani maka perdagangan kedua negara akan lebih meningkat lagi," kata Kilic.
Keyakinannya hubungan ekonomi kedua negara dapat meningkat, disebabkan selama ini praktis tidak ada hambatan yang berarti kerja sama ekonomi Indonesia-Turki, terlihat hampir tidak ada pengusaha Turki yang mengeluhkan iklim usaha di Indonesia.
Konselor Perdagangan Kedutaan Besar Turki Okan Ozturk mengatakan sebanyak 28 pengusaha dari 22 perusahaan gandum dan tepung asal Provinsi Tekirdag Turki datang ke Indonesia untuk bertemu dengan para pengusaha guna memacu volume perdagangan Indonesia-Turki.
“Kami sudah melakukan pertemuan bisnis sejak 10 Juni lalu. Mudah-mudahan ada kesepakatan bisnis sehingga volume ekspor kami meningkat,” katanya.
Sementara itu Osman Sari, Kepala Bursa Perdagangan Tekirdag Turki menambahkan, Tekirdag merupakan sebuah wilayah penghasil produk pertanian dan peternakan yang berkualitas dan mempunyai bursa perdagangan sendiri untuk tujuan ekspor. Hingga kini, sudah ada 150 eksportir yang bergerak dibidang produk pertanian dan peternakan.
Pada 2011, volume perdagangan di Bursa Perdagangan Tekirdag mencapai USD1,5 miliar, yang terdiri dari produk gandum, tepung gandum, bunga matahari, dan bahan baku pakan ternak.
Osman Sari mengatakan, delegasi pengusaha Turki sengaja datang ke Indonesia untuk mengetahui spesifikasi tepung gandum yang dibutuhkan. “Kami juga ingin mengetahui kebutuhannya sejauh mana, kualitasnya seperti apa. Kami siap menambah volume ekspor kami ke Indonesia karena kualitas gandum yang dihasilkan di Tekirdag mempunyai kualitas baik,” katanya.
Selain itu, lanjut Osman, para pengusaha Turki juga berniat membangun pabrik pengolahan di Indonesia jika kebutuhan tepung gandum meningkat. "Kami juga menjajaki dan bersama-sama berinvestasi untuk menjalin perdagangan dan investasi dalam produk tepung gandum, pakan ternak, dan bahan baku pakan ternak," pungkasnya.
()