87 pedagang lama Pasar Turi dapat kucuran Menkop
A
A
A
Sindonews.com – Nasib pedagang Pasar Turi kini menemui titik kejelasan. Sebanyak 87 pedagang Pasar Turi yang masuk kategori miskin mendapatkan bantuan untuk pendaftaran stan baru Pasar Turi.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surabaya Hadi Mulyono menuturkan, pengajuan pemkot yang meminta bantuan dari Kementrian Koperasi mulai disetujui. Makanya ada jatah sekitar Rp30 juta untuk tiap pedagang Pasar Turi lama.
“Nanti penyalurannya langsung melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim,” ujar Hadi, Rabu (13/6/2012).
Ia melanjutkan, pencairan uang nantinya langsung dikelola oleh Koperasi Maju Bersama yang di dalamnya dikelola langsung pedagang Pasar Turi. Makanya 87 orang yang dapat kucuran nanti merupakan pendiri sekaligus anggota koperasi.
“Jadi koperasinya dikelola langsung oleh pedagang. Tak ada satu pun orang luar yang iktu campur di dalamnya,” jelasnya.
Dengan adanya kucuran itu, maka pedagang yang tak mampu memberikan uang pendaftaran untuk ikut pengundian stan Pasar Turi baru bisa memiliki kesempatan. Pinjaman uang melalui BPR itu memiliki besaran sesuai persyaratan dari pengembang, yakni memberikan 30% dari harga stan Pasar Turi baru.
“Pada pengundian nanti, 87 pedagang itu bisa ikut. Ini cukup melegakan, karena 87 pedagang itu sudah jatuh miskin tapi tetap bisa memperoleh haknya,” tegasnya.
Hadi juga menjelaskan, ke depan tak menutup kemungkinan pedagang Pasar Turi lainnya yang sudah jatuh miskin memperoleh pinjaman dari pemerintah. Ini langkah awal untuk mengembalikan semua jatah pedagang Pasar turi yang lima tahun lalu terbakar.
“87 pedagang yang sudah diperoleh datanya benar-benar miskin, mereka sudah disurvei secara bertahap,” katanya.
Direktur Pemasaran BPR Jatim Subawik menuturkan, pihaknya akan mengucurkan anggaran sebesar Rp2,6 miliar pada Koperasi Maju Bersama yang dikelola pedagang Pasar Turi. Besaran itu sudah sesuai dengan rekomendasi yang dikeluarkan Kementrian Koperasi dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Bunganya juga rendah, mereka dapat 12 persen. Itupun bunga efektif yang nantinya secara bertahhap akan turun sampai delapan,” katanya.
Dengan bunga itu, katanya, merupakan besaran yang paling rendah diantara bank lain di Jatim. Para pedagang diberikan jatah waktu 3-5 tahun untuk melunasi. Kucuran dana itu diberikan pada pedagang dengan agunan buku stan yang dimiliki masing-masing pedagang.
“Kalau bukunya hilang bisa pakai surat keterangan lainnya. tapi yang pasti agunannya pakai buku stan,” imbuhnya.
Bahkan, lanjutnya, pihaknya juga siap mengucurkan bantuan modal bagi para pedagang untuk modal usaha. Apalagi upaya itu untuk kebangkitan ekonomi di Surabaya. “Ini sudah pasti dan kami terbuka bagi pedagang Pasar Turi,” katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang Pasar Turi Kho Phing menuturkan, bantuan ini bisa membantu pedagang lama yang sudah bangkrut dan terpuruk. Apalagi pengelolaan nanti diberikan pada koperasi pedagang.
“Jadi akan dikelola sendiri oleh pedagang tanpa ada campur tangan pihak ketiga,” jelasnya.
Ia melanjutkan,bantuan itu juga bisa membantu pedagang lama dari dominasi pedagang baru yang banyak memborong stan di Pasar turi baru. “Kalau semua stan dibeli pedagang baru, jatah untuk pedagang lama jelas tak ada,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surabaya Hadi Mulyono menuturkan, pengajuan pemkot yang meminta bantuan dari Kementrian Koperasi mulai disetujui. Makanya ada jatah sekitar Rp30 juta untuk tiap pedagang Pasar Turi lama.
“Nanti penyalurannya langsung melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim,” ujar Hadi, Rabu (13/6/2012).
Ia melanjutkan, pencairan uang nantinya langsung dikelola oleh Koperasi Maju Bersama yang di dalamnya dikelola langsung pedagang Pasar Turi. Makanya 87 orang yang dapat kucuran nanti merupakan pendiri sekaligus anggota koperasi.
“Jadi koperasinya dikelola langsung oleh pedagang. Tak ada satu pun orang luar yang iktu campur di dalamnya,” jelasnya.
Dengan adanya kucuran itu, maka pedagang yang tak mampu memberikan uang pendaftaran untuk ikut pengundian stan Pasar Turi baru bisa memiliki kesempatan. Pinjaman uang melalui BPR itu memiliki besaran sesuai persyaratan dari pengembang, yakni memberikan 30% dari harga stan Pasar Turi baru.
“Pada pengundian nanti, 87 pedagang itu bisa ikut. Ini cukup melegakan, karena 87 pedagang itu sudah jatuh miskin tapi tetap bisa memperoleh haknya,” tegasnya.
Hadi juga menjelaskan, ke depan tak menutup kemungkinan pedagang Pasar Turi lainnya yang sudah jatuh miskin memperoleh pinjaman dari pemerintah. Ini langkah awal untuk mengembalikan semua jatah pedagang Pasar turi yang lima tahun lalu terbakar.
“87 pedagang yang sudah diperoleh datanya benar-benar miskin, mereka sudah disurvei secara bertahap,” katanya.
Direktur Pemasaran BPR Jatim Subawik menuturkan, pihaknya akan mengucurkan anggaran sebesar Rp2,6 miliar pada Koperasi Maju Bersama yang dikelola pedagang Pasar Turi. Besaran itu sudah sesuai dengan rekomendasi yang dikeluarkan Kementrian Koperasi dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Bunganya juga rendah, mereka dapat 12 persen. Itupun bunga efektif yang nantinya secara bertahhap akan turun sampai delapan,” katanya.
Dengan bunga itu, katanya, merupakan besaran yang paling rendah diantara bank lain di Jatim. Para pedagang diberikan jatah waktu 3-5 tahun untuk melunasi. Kucuran dana itu diberikan pada pedagang dengan agunan buku stan yang dimiliki masing-masing pedagang.
“Kalau bukunya hilang bisa pakai surat keterangan lainnya. tapi yang pasti agunannya pakai buku stan,” imbuhnya.
Bahkan, lanjutnya, pihaknya juga siap mengucurkan bantuan modal bagi para pedagang untuk modal usaha. Apalagi upaya itu untuk kebangkitan ekonomi di Surabaya. “Ini sudah pasti dan kami terbuka bagi pedagang Pasar Turi,” katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang Pasar Turi Kho Phing menuturkan, bantuan ini bisa membantu pedagang lama yang sudah bangkrut dan terpuruk. Apalagi pengelolaan nanti diberikan pada koperasi pedagang.
“Jadi akan dikelola sendiri oleh pedagang tanpa ada campur tangan pihak ketiga,” jelasnya.
Ia melanjutkan,bantuan itu juga bisa membantu pedagang lama dari dominasi pedagang baru yang banyak memborong stan di Pasar turi baru. “Kalau semua stan dibeli pedagang baru, jatah untuk pedagang lama jelas tak ada,” katanya.
()