BEI-NU sosialisasi investasi di pasar modal

Selasa, 19 Juni 2012 - 09:21 WIB
BEI-NU sosialisasi investasi di pasar modal
BEI-NU sosialisasi investasi di pasar modal
A A A
Sindonews.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menjalin kerja sama dengan Muslimat Nahdlatul Ulama. Kerja sama ini merupakan wujud keseriusan dari BEI untuk terus meningkatkan jumlah investor pasar modal.

Direktur Pengawasan BEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, kerja sama yang dibentuk ini untuk mengembang kan sektor pasar modal Indonesia. “Nahdlatul Ulama memiliki konstituen di wilayah timur cukup banyak.Kami optimistis kerja sama BEI dan Nahdlatul Ulama ini dapat memberikan kontribusi positif untuk pasar modal Indonesia,” ujar Uriep saat acara pembukaan perdagangan dan penandatanganan MOU antara BEI dan Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama di Jakarta kemarin.

Sementara itu, pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid mengatakan,jumlah muslimat Nahdlatul Ulama sebanyak 12 juta anggota yang tersebar di 33 provinsi, 523 cabang. Hal ini akan menghasilkan sinergi yang positif untuk meningkatkan literasi finansial dengan pangsa pasar muslimah Indonesia yang kuat.

“Kami berharap pengetahuan finansial bertambah,sehingga dapat melakukan perencanaan strategis ke depannya,”harapnya. Menurut Yenny, dunia pasar modal memang dunia berbeda bagi perempuan khususnya kaum muslim Nahdlatul Ulama. Padahal,pasar modal berkaitan dengan ekonomi Indonesia memiliki tantangan dengan tingkat literasi keuangan masih rendah dengan pangsa pasar luas.

Sehingga, lanjut dia, dengan kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan keuangan bagi anggota muslimat Nahdlatul Ulama.“ Apalagi, perempuan juga harus sebagai manajer dalam berkeluarga, ”paparnya. Pakar Ekonomi Syariah Adiwarman Karim menanggapi positif edukasi yang dilakukan pihak BEI dan Muslimat Nahdlatul Ulama.

Selama ini banyak masyarakat yang masih mempunyai anggapan investasi di saham haram hukumnya. “Edukasi ini bagus, karena selama ini banyak masyarakat yang menilai bahwa bursa saham itu punya stigma haram. Dengan edukasi maka masyarakat tahu tidak semuanya di pasar modal haram,”katanya.

Dia menambahkan, pihak Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) bersama dengan Dewan Syariah Nasional juga melakukan penyaringan terhadap emiten yang masuk dalam daftar efek syariah per enam bulan.“Bapepam-LK ada daftar efek syariah, setiap enam bulan kita saring yang mana syariah dan tidak. Sebanyak 50 persen saham perusahaan yang tercatat di BEI masuk dalam daftar syariah,”kata dia.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4542 seconds (0.1#10.140)