Pasokan sembako di DIY minim
A
A
A
Sindonews.com – Harga kebutuhan pokok (sembako) di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta mulai merangkak naik. Di antaranya harga tepung terigu,gula pasir, dan telur. Banyaknya hajatan dan kebutuhan menjelang puasa dan Lebaran diperkirakan menjadi pemicu naiknya barang- barang kebutuhan sehari-hari ini.
Harga gula pasir mengalami kenaikan paling tinggi.Sebelumnya hanya Rp11.500 per/kg, tapi kini naik menjadi Rp13 ribu/kg.Telur ayam juga naik dari Rp14.500 menjadi Rp16 ribu. Begitu pula harga tepung terigu dari Rp6.800 menjadi Rp7.300/kg. “Sekarang barangnya sulit, jadinya harga naik,” ucap Wartinah, pedagang di Pasar Beringharjo, kemarin.
Plt Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindagkop DIY Sugiyono mengatakan, memasuki bulan Syaban, banyak permintaan atas ketiga komoditas ini.Biasanya produk menjadi material utama kue kering untuk kebutuhan Lebaran nanti. Belum lagi banyaknya hajatan. Untuk gula, kenaikannya dipicu keterbatasan produksi tebu.Kondisi ini kian diperparah dengan naiknya harga pokok penjualan (HPP) gula kristal dari Rp7.000 menjadi Rp8.100/kg.“Kenaikan ini lebih kepada faktor mekanisme pasar.Pasokan minim menjadikan harga naik,” ucapnya.
Untuk komoditas lain, harganya cenderung stabil. Jika terjadi kenaikan masih dalam batas normal. Menurut Kepala Dinas Pertanian DIY Nanang,banyaknya lahan pertanian yang berubah fungsi membuat produksi pertanian cenderung menurun. Khusus tanaman tebu, belakangan persentasenya menurun. Banyak petani tanaman tebu memilih menanam padi yang harganya lebih bagus.“Di daerah Sedayu, banyak yang menjadi tanaman padi. Padahal itu dulu lahan tebu,” ujarnya.
Harga gula pasir mengalami kenaikan paling tinggi.Sebelumnya hanya Rp11.500 per/kg, tapi kini naik menjadi Rp13 ribu/kg.Telur ayam juga naik dari Rp14.500 menjadi Rp16 ribu. Begitu pula harga tepung terigu dari Rp6.800 menjadi Rp7.300/kg. “Sekarang barangnya sulit, jadinya harga naik,” ucap Wartinah, pedagang di Pasar Beringharjo, kemarin.
Plt Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindagkop DIY Sugiyono mengatakan, memasuki bulan Syaban, banyak permintaan atas ketiga komoditas ini.Biasanya produk menjadi material utama kue kering untuk kebutuhan Lebaran nanti. Belum lagi banyaknya hajatan. Untuk gula, kenaikannya dipicu keterbatasan produksi tebu.Kondisi ini kian diperparah dengan naiknya harga pokok penjualan (HPP) gula kristal dari Rp7.000 menjadi Rp8.100/kg.“Kenaikan ini lebih kepada faktor mekanisme pasar.Pasokan minim menjadikan harga naik,” ucapnya.
Untuk komoditas lain, harganya cenderung stabil. Jika terjadi kenaikan masih dalam batas normal. Menurut Kepala Dinas Pertanian DIY Nanang,banyaknya lahan pertanian yang berubah fungsi membuat produksi pertanian cenderung menurun. Khusus tanaman tebu, belakangan persentasenya menurun. Banyak petani tanaman tebu memilih menanam padi yang harganya lebih bagus.“Di daerah Sedayu, banyak yang menjadi tanaman padi. Padahal itu dulu lahan tebu,” ujarnya.
()