Dirut BUMN Kuda Liar & Lemah Syahwat ala Dahlan Iskan
Dirut BUMN Kuda Liar & Lemah Syahwat ala Dahlan Iskan
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan belum habis memberikan kontroversi dalam kementerian yang dipimpinnya. Kini dia melakukan penggolongan tipe direktur utama dalam perusahaan-perusahaan BUMN.
Menurutnya, terdapat dua tipe direktur utama dalam perusahaan-perusahaan BUMN, yakni tipe kuda liar dan tipe lemah syahwat. Dua tipe tersebut bukan karena tingkat kemampuan namun dikarenakan kultur yang begitu berbeda di perusahaan
"Ini tidak menyangkut kemampuan, ataupun kualitas ataupun pendidikan. Mungkin banyak hal sama sebenarnya, tapi ini menyangkut kultur," ujar Dahlan saat membuka acara BUMN, Marketing Day 2012, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Dirinya berharap, para direktur utama saling menyeimbangkan satu sama lain. Sehingga tidak terlihat perbandingan yang terlalu jauh.
"Untuk dirut yang Kuda Liar, harus mengendalikan diri, berikan otoritas ke direktur keuangan dan katakan saya tidak akan mau tanda tangan cek, biar yang lain yang tanda tangan cek. Kemudian, Lemah Syahwat, jadi terlalu pasif juga, tidak tahu apa-apa. Selalu saja bawahan yang disuruh jawab," jelasnya.
Dahlan mengatakan, penyebab permasalahan ini lebih kepada sistem kolegial yang tertanam di perusahaan itu. Kemudian juga sistem pengangkatannya atau bahkan gaji yang dinilai tidak tepat. Dia menegaskan, dari sebelumnya hingga sekarang, dia akan terus bertumpu pada direktur utama.
"Bagaimana dirut cuma dapat incumbent, kalau hanya gajinya 10 persen di atas dirut lain," pungkasnya.
Menurutnya, terdapat dua tipe direktur utama dalam perusahaan-perusahaan BUMN, yakni tipe kuda liar dan tipe lemah syahwat. Dua tipe tersebut bukan karena tingkat kemampuan namun dikarenakan kultur yang begitu berbeda di perusahaan
"Ini tidak menyangkut kemampuan, ataupun kualitas ataupun pendidikan. Mungkin banyak hal sama sebenarnya, tapi ini menyangkut kultur," ujar Dahlan saat membuka acara BUMN, Marketing Day 2012, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Dirinya berharap, para direktur utama saling menyeimbangkan satu sama lain. Sehingga tidak terlihat perbandingan yang terlalu jauh.
"Untuk dirut yang Kuda Liar, harus mengendalikan diri, berikan otoritas ke direktur keuangan dan katakan saya tidak akan mau tanda tangan cek, biar yang lain yang tanda tangan cek. Kemudian, Lemah Syahwat, jadi terlalu pasif juga, tidak tahu apa-apa. Selalu saja bawahan yang disuruh jawab," jelasnya.
Dahlan mengatakan, penyebab permasalahan ini lebih kepada sistem kolegial yang tertanam di perusahaan itu. Kemudian juga sistem pengangkatannya atau bahkan gaji yang dinilai tidak tepat. Dia menegaskan, dari sebelumnya hingga sekarang, dia akan terus bertumpu pada direktur utama.
"Bagaimana dirut cuma dapat incumbent, kalau hanya gajinya 10 persen di atas dirut lain," pungkasnya.
()
Explore More