Rupiah akan cenderung stabil
A
A
A
Sindonews.com - Eksposur perbankan Indonesia ke Eropa yang tidak terlalu besar ternyata punya arti positif bagi perekonomian Indonesia.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad melihat, nilai rupiah akan cenderung stabil kedepannya sebagai implikasi rendahnya eksposur tersebut.
"Eksposur itu bentuknya macam-macam. Ada surat berharga, trade finance. Justru (dari Indonesia) lebih besar ke Amerika, dibanding Eropa," kata Muliaman dalam acara breakfast meeting talkshow dengan tema “Eurozone Economics Impact on Indonesia : BNI Perspective”, di Hotel Shangrilla, Jakarta, Kamis (21/6/2012).
Selain itu, tambah Muliaman, sebagai bukti dari tak terpengaruhnya perekonomian Indonesia terhadap krisis di Eropa, dirinya berpendapat posisi rupiah diprediksi kuat dan akan cenderung stabil. Hal ini dikarenakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) mulai masuk ke Indonesia.
"Kebijakan pemerintah dimana devisa hasil ekspor akan dikembalikan lagi ke indonesia, dengan harapan devisa kan masuk, suply devisa semakin besar, nilai tukar akan membaik," tambahnya.
Pernyataan Muliaman tersebut kembali ditegaskan GM Divisi Treasury BNI, Bimo Notowidigdo. Dirinya juga mengatakan nilai rupiah cenderung stabil kendati Eropa tengah dilanda krisis. "Rupiah akan bertahan di posisi Rp9.300-Rp9.600 selama Juni-September 2012," terangnya dalam kesempatan yang sama.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad melihat, nilai rupiah akan cenderung stabil kedepannya sebagai implikasi rendahnya eksposur tersebut.
"Eksposur itu bentuknya macam-macam. Ada surat berharga, trade finance. Justru (dari Indonesia) lebih besar ke Amerika, dibanding Eropa," kata Muliaman dalam acara breakfast meeting talkshow dengan tema “Eurozone Economics Impact on Indonesia : BNI Perspective”, di Hotel Shangrilla, Jakarta, Kamis (21/6/2012).
Selain itu, tambah Muliaman, sebagai bukti dari tak terpengaruhnya perekonomian Indonesia terhadap krisis di Eropa, dirinya berpendapat posisi rupiah diprediksi kuat dan akan cenderung stabil. Hal ini dikarenakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) mulai masuk ke Indonesia.
"Kebijakan pemerintah dimana devisa hasil ekspor akan dikembalikan lagi ke indonesia, dengan harapan devisa kan masuk, suply devisa semakin besar, nilai tukar akan membaik," tambahnya.
Pernyataan Muliaman tersebut kembali ditegaskan GM Divisi Treasury BNI, Bimo Notowidigdo. Dirinya juga mengatakan nilai rupiah cenderung stabil kendati Eropa tengah dilanda krisis. "Rupiah akan bertahan di posisi Rp9.300-Rp9.600 selama Juni-September 2012," terangnya dalam kesempatan yang sama.
()