Kinerja semester I/2012, industri pangan tumbuh
A
A
A
Sindonews.com - Asosiasi Pengusaha Industri Pangan Indonesia (Aspipin) memperkirakan industri pangan nasional selama semester I/2012 hanya tumbuh di bawah 10%.
Ketua Umum Aspipin Boediyanto mengatakan, angka itu merupakan pertumbuhan organik yang biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah penduduk dan pergeseran segmen.
Dia menambahkan, sejumlah produk tertentu seperti mi instan hanya tumbuh flat yakni sekitar 3–4% selama semester I/2012, sedangkan produk roti tumbuh lebih besar. Alasannya, di sejumlah kota besar utama dan daerah tingkat dua mulai mengonsumsi roti untuk sarapan. ”Produk pangan penetrasinya sudah optimal, jadi itu hanya pertumbuhan bersifat organik,” kata Boediyanto ketika dihubungi di Jakarta kemarin.
Sedangkan, pada semester II/2012 dia juga memperkirakan produk pangan tumbuh di bawah 5%. Khusus produk-produkyangdikonsumsisetiaphari akan banyak mendapat tekanan. Meski ada sejumlah momen khusus seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, pendapatan masyarakat menengah ke bawah tergerus oleh sejumlah kebutuhan prioritas lain yakni biaya pendidikan.
Boediyanto menjelaskan, produk pangan yang diproduksi olehparaanggota Aspipindiperuntukan bagi untuk konsumen menengah ke bawah dan biasanya memiliki profesi nonformal.
”Ada yang pegawai negeri tapi penghasilannya tidak terlalu besar. Akibat tiga momen itu, pendapatan mereka tergerus cukup banyak,” katanya.
Boediyanto menuturkan, industri pengolahan akan tumbuh di atas 10% pada semester II apabila perekonomian mampu meningkat di atas 10%. Pertumbuhan di atas 10% juga bakal terjadi jika para produsen pangan bisa melakukan sejumlah inovasi pada produknya.
Dia menegaskan, salah satu hambatan yang paling memengaruhi industri pangan nasional di semua aspek, mulai dari hulu sampai hilir, adalah melemahnya rupiah.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebelumnya memperkirakan pertumbuhan industri makanan dan minuman nasional menurun tipis di kuartal I/2012, menjadi 3% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 4%.
Dirjen Industri Agro Kemenperin Benny Wachyudi mengatakan, meski menurun pada kuartal I, pertumbuhan industri makanan dan minuman akan menggeliat di kuartal II dan III. Meski demikian, pihaknya belum mau merevisi target pertumbuhan industri makanan dan minuman hingga akhir tahun ini yang sekitar 7,5–8%. (bro)
()