Tiap bulan, 200 Bajaj terjual di Jatim

Senin, 25 Juni 2012 - 09:25 WIB
Tiap bulan, 200 Bajaj...
Tiap bulan, 200 Bajaj terjual di Jatim
A A A


Sindonews.com - PT Bajaj Auto Indonesia selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor Bajaj di Indonesia dalam enam bulan terakhir berhasil membukukan penjualan motor sebanyak 12.000 unit.

Dari total penjualan itu, rata-rata penjualan tiap bulan sebanyak 2.000 unit. Kontribusi Jawa Timur (Jatim) dari total penjualan per bulan hanya sekitar 200 unit. Dengan capaian itu, diharapkan hingga akhir tahun penjualan motor sport asal India itu berada pada angka 24.000 unit.

Dari tiga varian Bajaj Pulsar yang masuk pasar Indonesia, Pulsar 135 yang paling banyak diminati dengan kontribusi terhadap penjualan sekitar 40%.

Disusul Pulsar 220 sebesar 35% dan sisanya Pulsar 180 sebesar 25%. Anak perusahaan dari Bajaj Auto Limited, India kini telah memiliki 106 dealer3S (sales,service,spare parts) dan 140 bengkel mitra.

Area Sales Manager PT Bajaj Auto Indonesia Imam Zamani mengatakan, meski baru masuk ke Indonesia enam tahun lalu,namun pihaknya optimistis mampu bersaing dengan pabrikan motor asal Jepang.

Bahkan, ia mengklaim, di Jatim Bajaj kini telah mampu merebut pangsa pasar motor sport sebesar 4%. Sedangkan skala nasional 8%.”Kalau bicara segmen pasar,motor sportmemang cukup kecil, tidak seperti bebek dan matic. Namun, pasar ini tiap tahun terus berkembang,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan catatan penjualan Bajaj Jatim, pada 2007 penjualan hanya sekitar 400 unit.Lalu pada 2008 naik menjadi 600 unit.Tahun 2009, naik lagi menjadi 800 unit.

Di tahun 2010, angka penjualan naik menjadi 1.200 unit. Bajaj sendiri hingga saat ini masih belum tertarik untuk memproduksi motor matic maupun bebek. Padahal, pasar motor di Indonesia, 70% dikuasai jenis bebek, 20% motor matik. Sedangkan motor sport hanya 10%.

Sementara itu, Marketing Manager PT Bajaj Auto Indonesia Siddharth Vaz dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu di Surabaya mengatakan, dengan penjualan motor sport di Indonesia cukup positif. Inilah yang membuat pabrikan motor yang masuk ke Indonesia tahun 2006 itu tidak berniat memproduksi jenis motor matik maupun bebek. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1051 seconds (0.1#10.140)