150 pasar di Jateng bakal direvitalisasi
A
A
A
Sindonews.com – Kementerian Koperasi dan UKM terus menggencarkan revitalisasi pasar tradisional. Di Jawa Tengah (Jateng) sudah ada 20 pasar tradisional yang direvitalisasi dan tahun ini diusulkan lagi sebanyak 16 pasar.
Pasar tradisional yang disasar Kementr-ian Koperasi dan UKM adalah unit yang dikelola atau dikoordinir oleh koperasi. Hal ini dikatakan oleh Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Neddy Rafinaldy Halim di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Regional Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Wilayah II di Semarang kemarin.
Revitalisasi sejumlah pasar tradisional akan semakin meningkatkan daya saing mereka terhadap keberadaan pasar modern. Sekaligus mengoptimalkan potensi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masing-masing daerah. Itu karena pengelolaan pasar itu dilakukan oleh koperasi pasar setempat. “Pengelolaannya nanti diserahkan kepada koperasi pasar setempat sehingga bisa memaksimalkan peranannya untuk mengembangkan potensi UMKM. Khususnya UMKM yang berstatus pedagang,” ujarnya.
Revitalisasi ini dilakukan dengan membangun kembali pasar agar lebih tertata rapi, bersih, dan bisa bersaing dengan pasar modern sehingga pengunjung akan merasa nyaman berbelanja ke pasar tradisional.“Anggaran yang disediakan untuk revitalisasi masing- masing pasar tradisional sekitar Rp1 miliar dan pengerjaannya dimulai tahun depan,” kata Neddy.
Kementerian Koperasi dan UKM merencanakan segera merevitalisasi 150 pasar tradisional pada tahun depan. Secara nasional total pasar tradisional yang sudah direvitalisasi hingga saat ini sebanyak 264 pasar. Gubernur Jateng Bibit Waluyo pada kesempatan sama menyampaikan pemberdayaan pelaku UMKM melalui koperasi harus digalakan. Hal ini agar bisa menggerakkan perekonomian masyarakat bawah yang sebagian besar adalah pelaku usaha mikro.
“Yang perlu diperhatikan adalah kuantitas, kualitas,dan kontinuitas. Kalau itu bisa dijaga, maka pasti pasarnya akan bagus,”ujarnya menyemangati. Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan pembangunan pasar tradisional merupakan salah satu sasaran utama Kementerian Koperasi dan UKM dalam mengembangkan perekonomian tingkat pedesaan karena keberadaannya sangat vital sebagai denyut perekonomian masyarakat.
“Dengan revitalisasi ini, selain pasar tradisional menjadi lebih bersih dan rapi, pengelolaannya juga lebih baik karena dikelola sendiri oleh koperasi pasar,”paparnya Di wilayah Jateng,sejumlah pasar tradisional yang sudah direvitalisasi,di antaranya berada di Semarang,Kendal,Demak, dan Karimunjawa.“Sebelum direvitalisasi, pasar tradisional ini beroperasi sebanyak dua atau tiga kali sepekan.
Setelah direvitalisasi denyut kehidupan pasar tradisional menjadi setiap hari.Otomatis memberikan peluang peningkatan perekonomian bagi masyarakat yang lebih besar lagi,”kata Sujarwanto Dwiatmoko. Pemprov Jateng sudah mengusulkan sekitar 16 pasar tradisional untuk direvitalisasi tahun depan, seperti di Sragen, Magelang, dan lainnya.Yang sudah pasti disetujui baru tiga pasar.
Pasar tradisional yang disasar Kementr-ian Koperasi dan UKM adalah unit yang dikelola atau dikoordinir oleh koperasi. Hal ini dikatakan oleh Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Neddy Rafinaldy Halim di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) Regional Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Wilayah II di Semarang kemarin.
Revitalisasi sejumlah pasar tradisional akan semakin meningkatkan daya saing mereka terhadap keberadaan pasar modern. Sekaligus mengoptimalkan potensi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masing-masing daerah. Itu karena pengelolaan pasar itu dilakukan oleh koperasi pasar setempat. “Pengelolaannya nanti diserahkan kepada koperasi pasar setempat sehingga bisa memaksimalkan peranannya untuk mengembangkan potensi UMKM. Khususnya UMKM yang berstatus pedagang,” ujarnya.
Revitalisasi ini dilakukan dengan membangun kembali pasar agar lebih tertata rapi, bersih, dan bisa bersaing dengan pasar modern sehingga pengunjung akan merasa nyaman berbelanja ke pasar tradisional.“Anggaran yang disediakan untuk revitalisasi masing- masing pasar tradisional sekitar Rp1 miliar dan pengerjaannya dimulai tahun depan,” kata Neddy.
Kementerian Koperasi dan UKM merencanakan segera merevitalisasi 150 pasar tradisional pada tahun depan. Secara nasional total pasar tradisional yang sudah direvitalisasi hingga saat ini sebanyak 264 pasar. Gubernur Jateng Bibit Waluyo pada kesempatan sama menyampaikan pemberdayaan pelaku UMKM melalui koperasi harus digalakan. Hal ini agar bisa menggerakkan perekonomian masyarakat bawah yang sebagian besar adalah pelaku usaha mikro.
“Yang perlu diperhatikan adalah kuantitas, kualitas,dan kontinuitas. Kalau itu bisa dijaga, maka pasti pasarnya akan bagus,”ujarnya menyemangati. Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan pembangunan pasar tradisional merupakan salah satu sasaran utama Kementerian Koperasi dan UKM dalam mengembangkan perekonomian tingkat pedesaan karena keberadaannya sangat vital sebagai denyut perekonomian masyarakat.
“Dengan revitalisasi ini, selain pasar tradisional menjadi lebih bersih dan rapi, pengelolaannya juga lebih baik karena dikelola sendiri oleh koperasi pasar,”paparnya Di wilayah Jateng,sejumlah pasar tradisional yang sudah direvitalisasi,di antaranya berada di Semarang,Kendal,Demak, dan Karimunjawa.“Sebelum direvitalisasi, pasar tradisional ini beroperasi sebanyak dua atau tiga kali sepekan.
Setelah direvitalisasi denyut kehidupan pasar tradisional menjadi setiap hari.Otomatis memberikan peluang peningkatan perekonomian bagi masyarakat yang lebih besar lagi,”kata Sujarwanto Dwiatmoko. Pemprov Jateng sudah mengusulkan sekitar 16 pasar tradisional untuk direvitalisasi tahun depan, seperti di Sragen, Magelang, dan lainnya.Yang sudah pasti disetujui baru tiga pasar.
()