Harga karet di Tapteng anjlok

Rabu, 27 Juni 2012 - 19:49 WIB
Harga karet di Tapteng anjlok
Harga karet di Tapteng anjlok
A A A
Sindonews.com – Harga karet di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) mengalami penurunan hingga 50 persen dari harga sebelumnya. Kondisi itu sekarang tengah memusingkan para petani Karet di daerah itu, lantaran situasi tengah memasuki tahun pembelajaran (TP) baru 2012/2013 anak–anak sekolah.

Menurut S. Sitompul,40, Petani karet di kecamatan Sibabangun, penurunan harga mulai terjadi pada Maret 2012 lalu dari Rp20.000/ kg ke kisaran Rp 12.000/kg. “Jika sudah begini, apa yang harus kami perbuat, sementara anak–anak membutuhkan biaya sekolah untuk menghadapi TP baru” kata Sitompul, ayah 5 anak ini kepada SINDO, Rabu (27/6/2012)

Senada dengan itu, Zai,35, petani karet lainnya di Kecamatan Sibabangun mengakui turunnya harga karet sekarang ini telah membuat mereka berpikir panjang untuk mencari tambahan penghasilan untuk menutupi biaya hidup keluarga. “Terlebih lagi untuk biaya pemenuhan kebutuhan perlengkapan anak–anak sekolah menjelang TP baru sekarang,” ucapnya.

Dia mengaku telah mengambil ancang–ancang peminjaman uang kepada rentenir, bila harga karet tak kunjung mengalami perubahan kearah kenaikan yang positif.

Penurunan harga Karet di Kecamatan Sibabangun ternyata belum seberapa bila dibandingkan dengan di Kecamatan Tapian Nauli. Petani di wilayah itu benar–benar meradang, pasalnya harga Karet di daerah itu hanya Rp6.000-Rp8.000/kg dari harga sebelumnya Rp14.000/kg.

“Sudah turun, harga karet di daerah ini justru yang paling rendah bila dibandingkan di daerah kecamatan lain di Tapteng ini. Petani disini sudah pusing memikirkannya dan berniat beralih pekerjaan,” ujar Penderes Karet, G.Hutagalung,42.

Menurut informasi, penurunan harga karet, hampir merata di seluruh Tapteng, bahkan di desa Hajoran, Sigarap, harga karet saat ini ada di kisaran Rp11 ribu/ kilo. “Penurunan harga ini sebenarnya diakibatkan penurunan harga notering (karet yang telah digiling) di pabrik. Harga nothering saat ini berada di harga Rp23 ribu/kilo.

“Bila harga mothering dipabrik turun, maka harga karet ditingkat petani juga akan mengalami penurunan,” kata Pardosi, agen karet di Kecamatan Kolang.

Adanya perbedaan harga di setiap daerah di Tapteng, disebabkan perbedaan kualitas getah di masing-masing kecamatan. Bila harga getah di Kecamatan Tapian Nauli lebih rendah dibanding di kecamatan lain, hal tersebut disebabkan kualitas karet di Kecamatan Tapian Nauli lebih rendah.

Humas Pabrik Karet PT. Anugerah Lestari di Kecamatan Sarudik, Laurimba Sinaga, membenarkan bahwa saat ini tengah terjadi penurunan harga karet. Hal tersebut terjadi diakibatkan gejolak krisis yang tengah melanda Eropa. “Gejolak yang terjadi di Eropa tersebut berdampak kepada harga karet dunia, tidak terkecuali Indonesia secara khusus Tapteng,”tandasnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6228 seconds (0.1#10.140)