Gudang Garam bagikan dividen Rp1,92 T

Kamis, 28 Juni 2012 - 10:43 WIB
Gudang Garam bagikan...
Gudang Garam bagikan dividen Rp1,92 T
A A A


Sindonews.com - Pabrik rokok PT Gudang Garam (GG), Tbk Kediri, membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2011 sebesar Rp1,92 triliun, naik dibanding 2010 yang mencapai Rp1,69 triliun. Pembagian ini telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Direktur PT GG Heru Budiman, mengemukakan dalam RUPS tersebut telah dibahas tentang jalannya usaha perseroan selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011.“Dalam rapat, telah menerima baik laporan direksi mengenai jalannya usaha perseroan,” ucapnya di Hotel Grand Surya yang digunakan sebagai lokasi RUPS, Rabu 27 Juni 2012.

Hasil RUPS pabrik rokok yang mempunyai sekitar 32.878 karyawan ini memang selalu meningkat setiap tahunnya. Pada RUPS 2010, GG membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2010 sebesar Rp1,69 triliun, lebih besar daripada dividen 2009 yang hanya Rp1,25 triliun. Besar dividen itu telah disepakati dan diterima oleh pemegang saham, yaitu Rp880 per saham. Nominal itu memang lebih besar daripada 2009 yang hanya Rp650 per saham.

Heru mengungkapkan, tingginya pembagian dividen untuk tahun buku 2011 ini disebabkan adanya upaya penghematan yang dilakukan manajemen, di antaranya untuk biaya non operasional. Dana yang ada juga untuk beberapa pengembangan, sehingga tingkat keuntungan perusahaan juga meningkat.

Pada RUPS 2010, perusahaan menyebut turunnya “selling cost” membuat laba di perusahaan semakin meningkat. “Keuntungan perusahaan stabil dan ada pengembangan,sehingga dividen ikut meningkat,” ucapnya.

Dalam pembagian dividen sebesar Rp1,94 triliun tersebut, juga disepakati bahwa setiap pemegang saham mendapatkan Rp1.000 per saham.Hal itu akan dibagikan sesuai dengan besar saham yang dimiliki masing-masing pemegang.

Heru menambahkan,meski setiap tahun penjualan rokok mengalami kenaikan, namun untuk ekspor malah mengalami penurunan. Selain karena ebijakan pelarangan beberapa negara, selera pasar internasional dinilai masih sangat rendah. Pada tahun 2010 penjualan rokok milik Gudang Garam tercatat 67.9 miliar batang. Sementara tahun 2011 tercatat mengalami kenaikan sekitar 700 juta batang atau sekilar 68 miliar batang.

Dari jumlah tersebut, pada tahun 2010 sekitar 6,4 miliar batang berhasil diekspor namun jumlah tersebut mengalami penurunan menjadi hanya 6,1 miliar batang pada tahun 2011. Beberapa negara yang menjadi pasar ekspor terbesar adalah Malaysia, Arab Saudi dan beberapa negara Timur Tengah, Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya. “Terbesar ada di Malaysia karena dibawa TKI,dan kedua di Arab karena konstannya jamaah umroh dan haji,” tuturnya.

Sementara untuk memperluas jangkauan pemasaran, Heru menjelaskan bahwa kendala selera menjadi masalah utama.Konsumen luar negeri masih asing dengan rokok kretek yang memang asli dari Indonesia. Perlu waktu untuk membiasakan konsumen luar negeri dengan rasa kretek Indonesia. (bro)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6691 seconds (0.1#10.140)