IPO MNC Sky Vision oversubscribed
A
A
A
Sindonews.com - Penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT MNC Sky Vision Tbk mendapatkan respons positif dari investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Tingginya minat investor terlihat dari kelebihan permintaan (oversubscribed) pada masa penawaran awal (bookbuilding).
Direktur MNC Securities Susy Meilina mengatakan, dari bookbuilding tercatat adanya kelebihan permintaan mendekati 4,5 kali. “Minat investor, khususnya asing, sangat tinggi,” ungkap Susy kepada wartawan di Jakarta kemarin.
Sedangkan, harga saham perdana PT MNC Sky Vision ditetapkan Rp1.520 per saham. Harga itu dinilai paling tepat dan terbaik dari kisaran harga Rp1.460–1.750 per saham. Dengan jumlah saham yang akan dilepas sebanyak-banyaknya 1.412.776.000 atau sekitar 20% dari modal ditempatkan, maka dana yang dihimpun dari IPO diperkirakan Rp2,14 triliun.
Seperti diketahui, penawaran umum saham perdana MNC Sky Vision dilakukan pada 29 Juni hingga 3 Juli 2012 dan ditargetkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Juli mendatang. Dalam IPO ini perusahaan menunjuk dua penjamin pelaksana emisi (underwriter) yakni MNC Securities dan Danareksa Sekuritas.
Susy mengatakan, peminat saham perdana MNC Sky Vision meliputi perusahaan asuransi, dana pensiun, perbankan, reksa dana, institusi lain, dan perorangan. Tingginya permintaan menunjukkan adanya kepercayaan yang kuat dari investor terhadap kinerja dan prospek perusahaan. Roadshow penawaran saham dilakukan ke Singapura, Hong Kong, London,dan Boston.
Sementara, analis dari Reliance Securities Wilson Sofan mengatakan, kelebihan permintaan terhadap saham perdana MNC Sky Vision menunjukkan besarnya peminat investor dari dalam dan luar negeri mengoleksi saham operator televisi berbayar terbesar di Indonesia tersebut. ”Investor memiliki anggapan MNC Sky Vision memiliki kinerja dan outlookyang baik,” ujarnya.
Dia mengatakan, MNC Sky Vision merupakan perusahaan yang baik. Berdasarkan riset yang dilakukan Reliance Securities, ada potensi lonjakan pertumbuhan alami return on equity (ROE) pada 2015 sebesar 15%. ROE merupakan ukuran untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memberikan imbalan investasi kepada pemegang saham keseluruhan.
Seiring masih besarnya pasar televisi berbayar yang belum tergarap dan target perseroan menambah kantor cabang baru pada tahun ini, ada potensi pertumbuhan ratarata usaha perseroan per tahun (CAGR) mencapai 39%.
”Itulah sebabnya kami memprediksi akhir tahun ini harga saham MNC Sky Vision di kisaran Rp2.275 per saham dengan rekomendasi buy,” katanya.
Saat ini MNC Sky Vision memiliki dua merek televisi berlangganan terkemuka yakni Indovision dan Top TV, dan melalui merek OkeVision. Melalui ketiga merek tersebut perseroan menawarkan kepada pelanggan pilihan luas mencakup program televisi lokal dan internasional yang disiarkan langsung ke rumah atau tempat usaha pelanggan melalui transponder S-band dengan menggunakan satelit Indostar-II.
Direktur Utama MNC Sky Vision Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo sebelumnya mengatakan,sekitar 70% dana hasil IPO yang diterima oleh perseroan akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex), antara lain membeli peralatan penyiaran seperti dekoder dan antena. Sebanyak 20% untuk melunasi pinjaman dan 10% sebagai modal kerja perusahaan.
Pada tahun ini perseroan menargetkan pendapatan dalam kisaran Rp2,3–2,4 triliun dengan EBITDA Rp1 triliun. Pada 2011 lalu perseroan membukukan pendapatan mencapai Rp1,73 triliun. (bro)
()