Ekonomi melambat, Bank sentral China turunkan rate

Sindonews.com - Bank sentral China telah menurunkan suku bunga acuannya untuk kedua kalinya dalam dua bulan, hal itu dilakukan dalam upaya untuk menghentikan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Suku bunga pinjaman acuan akan dipangkas dari 6,31 persen sampai 6 persen, sedangkan suku bunga deposito akan turun dari 3,25 persen menjadi 3 persen.

Penurunan suku bunga akan mulai berlaku pada hari Jumat dan erat kelanjutan dari pemotongan terakhir dibuat pada tanggal 7 Juni 2012. Sebelum gerakan ini, Bank Rakyat China tidak menurunkan suku bunga sejak tahun 2008.

"China memangkas suku karena mereka mengalami perlambatan. Semua orang prihatin tentang ekonomi, tapi sekarang mereka benar-benar melakukan sesuatu tentang hal itu," ujar Direktur Capital Shore Rupert Armitage, mengomentari aksi tersebut seperti dikutip dari BBC, Jumat (6/7/2012).

Penurunan suku bunga bank sentral datang di balik sebuah liberalisasi bertahap sistem perbankan China. Bank sekarang dapat bersaing pada tingkat suku bunga yang mereka tawarkan ke pelanggan, dalam kisaran yang ditetapkan.

Diketahui, pertumbuhan ekspor China telah terpukul oleh penurunan permintaan dari dua pasar terbesar, Amerika Serikat dan Eropa yang masih berjuang dengan krisis utang global.

Perekonomian China tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 8,1 persen pada kuartal pertama, ini merupakan laju paling lambat dalam hampir tiga tahun. Rupert berharap penurunan suku bunga akan membantu meningkatkan permintaan domestik.