Stan di-lounching, pedagang lama Pasar Turi resah

Senin, 23 Juli 2012 - 15:25 WIB
Stan di-lounching, pedagang lama Pasar Turi resah
Stan di-lounching, pedagang lama Pasar Turi resah
A A A
Sindonews.com - Nasib pedagang lama Pasar Turi masih saja terlunta. Jelang launching stan di Pasar Turi Baru, para pedagang lama semakin resak karena belum ada kepastian jatah stan di sana. Apalagi mereka belum mendaftar dan mendapat undian stan.

Hari ini, mereka memilih mengepung Balai Kota Surabaya. Para pedagang yang stannya terbakar sejak lima tahun silam ini berharap bisa bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menyampaikan keluhan.

Wakil Ketua Tim Pemulihan Paska Kebakaran (TPPK) Pasar Turi, Kho Ping menuturkan, pihaknya memang sengaja ingin bertemu wali kota dengan harapan pedagang yang belum ikut undian stan, bisa segera mendapatkan kepastian. “Kalau stan di-lounching, kami berharap segera ada kejelasan bagi pedagang yang belum mengikuti undian,” ujar Kho Ping, Senin (23/7/2012).

Ia melanjutkan, adanya kepastian itu supaya bisa mendapat nomor stan dan posisinya di lantai berapa. Pihaknya tak keberatan kalau administrasi menyusul. “Pokoknya yang penting kita bisa tenang dulu karena sudah ada kejelasan,” sambung pedagang elektronik ini.

Kho Ping juga menjelaskan, pedagang lama Pasar Turi yang belum ikut undian stan kini dilanda keresahan tingkat tinggi. Ini tak lepas dari rencana PT Gala Megah Investment (GMI) selaku investor yang akan melakukan launching stan bagi pedagang baru pada 30 Juli nanti. Sebab, jika launching dilakukan, mereka khawatir justru tidak akan mendapatkan stan sesuai jatah untuk pedagang lama yakni di lower ground, ground, lantai I dan lantai II.

“Kalau launching kan stan-nya dijual bebas. Itu yang membuat kami resah. Kalau dapat stan sih dapat, tapi di lantai berapa? Harusnya kan urusan pedagang lama diselesaikan dulu,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris TPPK Kemas A Chalim menambahkan, dari hasil undian stan di lower ground, ground, lantai I dan lantai II, masih ada sekitar 60 stan yang belum berpenghuni.

“Intinya kita ikut campur pedagang yang bukunya dijual atau digadaikan ke bank. Kita perjuangkan pedagang yang asli. Apalagi, Bu Wali sudah janji tidak akan ada pedagang lama yang ditinggal,” kata Kemas.

Sementara itu, pada Kamis 26 Juli 2012 nanti bertepatan dengan lima tahun peristiwa terbakarnya pasar turi lama. Meski sudah berlalu lima tahun, tetapi efeknya belum hilang. Banyak pedagang lama yang nasibnya belum jelas. Mereka bahkan belum kebagian stan karena tidak mengikuti prosesi undian pada Juni lalu.

“Intinya kita menempuh cara persuasif dulu. Kita ndak berpikir untuk demo di jalan karena sekarang bulan puasa,” tegas H Matosin, pedagang lama pasar turi.

Namun, jika ternyata belum ada kejelasan perihal nasib mereka terkait penempatan stan, Matosin menyebut pedagang bisa saja menandai lima tahun terbakarnya Pasar Turi dengan turun ke jalan.

“Kami memang ada rencana seperti itu jika memang belum juga ada kejelasan. Kami hanya berharap pedagang tidak ditinggal,” jelas pedagang konveksi itu.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0051 seconds (0.1#10.140)