SMGR bangun packing plant di Papua

Senin, 30 Juli 2012 - 16:10 WIB
SMGR bangun packing plant di Papua
SMGR bangun packing plant di Papua
A A A
Sindonews.com - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) terus mengembangkan usahanya. Rencananya BUMN semen tersebut akan membangun packing plant di Sorong, Papua. Pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada Agustus 2012 dengan dana Rp100 miliar.

Sekertrais Perusahaan (Sesper) PT Semen Gresik Tbk Agung Wiharto mengatakan, target utama pembangunan packing plant di Sorong, Papua untuk menghemat biaya dan efesiensi. Karena biaya transportasi pengiriman ke Papua cukup tinggi.

“Kebutuhan packing plant di Sorong sangat mendesak. Itu demi untuk pengembangan pasar semen dari Semen Gresik Group (SGG),” tegasnya saat berbincang santai dengan wartawan, Senin (30/7/2012).

Dijelaskan, pembangunan pabrik pengepakan semen di Sorong, Papua, ini untuk memenuhi kebutuhan semen di Maluku dan Papua. Sebab, proses packing semen dilakukan di Sorong lebih efisien dibandingkan dengan pengiriman semen dalam kemasan sak langsung dari pabrik PT Semen Gresik.

“Jadi, kirimnya semen dalam bentuk curah dan kertas. Di sana tinggal dilakukan packing. Dengan pola tersebut maka lebih efisien dan menghemat biaya,” tegas Agung Wiharto lagi.

Semen curah dan kertas tersebut, lanjut Agung Wiharto, dikirim menggunakan kapal laut. Setelah sampai di pelabuhan, dilakukan packing untuk pemenuhan kebutuhan semen. Apalagi kebutuhan semen di Papua dan Maluku saat ini hanya sekitar dua persen. Dan, itu bias ditingkatkan lagi.

Kepala Bagian Humas PT Semen Gresik (Persero) Tbk Hari Subagyo menambahkan, jika manajemen optimis penjualan Semen Gresik bakal terjadi kenaikan. Sebab, kapasitas peralatan untuk produksi meningkat dari semula 16 juta ton pertahun, menjadi 20 juta ton per tahun. Apalagi keberadaan dua pabrik baru yakni Semen Gresik Tuban IV dan Semen Tonasa V di Pangkep Sulsel akan mengisi kekurangan produksi di tahun 2012.

"Kebutuhan semen secara nasional 22,5 juta ton di tahun 2012. Tapi, karena kemampuan kita hanya 16,9 juta ton maka selama empat tahun sambil menunggu dua pabrik baru beroperasi penuh. Peralatan mesin produksi ditingkatkan," katanya.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8456 seconds (0.1#10.140)