Perusahaan Air enggan atasi krisis air bersih

Rabu, 29 Agustus 2012 - 16:59 WIB
Perusahaan Air enggan atasi krisis air bersih
Perusahaan Air enggan atasi krisis air bersih
A A A
Sindonews.com - Sejumlah perusahaan air belum merespon ajakan untuk mengatasi bencana krisis air bersih yang terjadi di 37 desa di Kabupaten Pasuruan. Hingga kini, Pemkab Pasuruan masih menunggu kesediaan perusahaan yang bertahun-tahun memanfaatkan sumber air bersih di Kabupaten Pasuruan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko mengungkapkan, beberapa waktu lalu pihaknya telah mengundang sejumlah perusahaan untuk mengatasi bencana krisis air bersih. Para pengusaha air bersih, baik air minum dalam kemasan maupun air isi ulang secara tidak langsung dianggap memiliki keterkaitan dengan bencana kekeringan yang melanda 37 desa di 10 kecamatan tersebut.

"Kami masih menunggu konfirmasi dari perusahaan air yang beroperasi di Kabupaten Pasuruan untuk turut serta membantu menangani krisis air bersih. Karena penanganan bencana ini bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kalangan dunia usaha dan masyarakat," kata Yudha Triwidya Sasongko seusai mengikuti pemberian bantuan air bersih oleh PT Tirta Investama (Aqua) di Desa Jeladri Kecamatan Winongan, kemarin.

Menurut Yudha Triwidya Sasongko, Kabupaten Pasuruan memiliki karakteristik daerah yang unik dibanding daerah lain. Pada saat musim penghujan, sebagian daerah tertimpa bencana banjir sementara pada musim kemarau, sebagian daerah lainnya mengalami kekeringan.

Dari 37 desa krisis air, kata Yudha, sebanyak 20 desa sudah tertangani dengan mengandalkan pasokan pengiriman air bersih dari Pemkab Pasuruan. Karenanya ia berharap agar keterlibatan dunia usaha ini akan mempercepat penanganan bencana krisis air bersih yang terjadi sepanjang musim kemarau.

Budi Hartono, External Relation Senior Manager PT Tirta Investama (Aqua) mengungkapkan, partisipasi pabrik Aqua ini merupakan wujud kepedulian terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Bantuan air bersih yang untuk Desa Kedungrejo, Desa Jeladri Kecamatan Winongan dan Desa Karanglo Kecamatan Grati ini telah dimulai pada 24 Agustus lalu hingga tiga bulan mendatang atau saat musim penghujan tiba.

"Bantuan air bersih ini masih jauh dari yang dibutuhkan masyarakat didaerah krisis air bersih. Tapi sumbangsih ini setidaknya bisa berguna bagi masyarakat. Kegiatan ini sekaligus untuk mengetuk kalangan dunia usaha lain untuk berperan yang sama," kata Budi Hartono.

Sekretaris Desa Jeladri, Syaiqul mengungkapkan, untuk mendapatkan air bersih masyarakat harus berjalan kaki sejauh 3 KM. Dari lima tandon air yang berasal dari sumber air di Desa Pusungmalang, Kecamatan Puspo, sudah tidak memungkinkan memasok air bersih karena kerusakan pipanisasi.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9303 seconds (0.1#10.140)