Dukung PON, Blue Bird ekspansi ke Pekanbaru
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan Taksi Blue Bird Grup melakukan ekspansi bisnisnya di Kota Pekanbaru dengan meluncurkan 100 taksi reguler. Kehadian taksi berlambang burung ini juga untuk mendukung transportasi untuk event Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII.
Ekspansi ini sehubungan telah suksesnya Blue Bird ke dua propinsi sebelumnya yakni di Palembang, Sumatera Selatan dan Medan Sumatera Utara. Rencananya taksi Blue Bird akan menambah amradanya sampai 300 unit di Pekanbaru jika kebutukan jasa trasportasi terus bertambah.
"Layanan perdana di Pekanbaru, kami meluncurkan 100 unit taksi dan akan ditambah sesuai dengan permintaan masyarakat sampai 300 unit, sesuai dengan izin yang kami dapatkan dari Dinas Perhubungan. Kita sudah siap untuk mensukseskan PON," kata Direktur Blue Bird Group Handang Agusni, pada peluncuran perdana Taksi Blue Bird di kantor Wali Kota Pekanbaru, Jalan Sudirman, Senin (3/9/2012).
Hadang menyatakan, dalam pengoperasiannya taksi Blue Bird selalu menggunakan argo meter untuk perhitungan ongkos taksi, armada yang terbaru dan terawat, pendingin udara (AC), serta para pengemudi profesional yang terpercaya dan terlatih.
"Tarif penghitungan argo meter adalah Rp3.500 per kilometer dengan biaya awal saat konsumen memasuki taksi sebesar Rp6 ribu," pungkasnya.
Dia mengakui, setiap perusahaan tersebut melakukan ekspansi bisnis ke luar daerah selalu mendapatkan resistensi dari operator lain yang sudah ada.
"Sebagai pendatang baru, kami harus belajar banyak tentang seluk beluk budaya di daerah ini. Kami berharap bisa berbagi ilmu dari kompetitor sekalipun. Dan kami memandang operator lain tidak sebagai lawan, tetapi diharapkan sebagai mitra untuk berbagi ilmu. " katanya.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT menambahkan yang menghadiri kehadiran Blue Bird agar tidak dipandang sebagai hal yang negatif. "Ini kompetisi yang positif kalau bisa tingkatkan lagi prestasi yang sudah diukir, jadikan sebagai teman untuk kembangkan perusahaan dan layanan pada masyarakat," katanya.
Dia menyatakan, potensi bisnis transportasi umum di Pekanbaru masih sangat terbuka lebar karena jumlah penduduk sudah lebih dari satu juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan mencapai 4,47 persen per tahun.
"Karena dari rasio kebutuhan angkutan umum di Kota Pekanbaru, maka idealnya kita harus punya taksi sampai 1.000 unit. Sebelum Blue Bird, ada tiga operator yang kita sudah keluarkan izin untuk 600 unit tetapi hingga kini jumlah itu belum dapat dipenuhi oleh operator," tukas Firdaus.
Ekspansi ini sehubungan telah suksesnya Blue Bird ke dua propinsi sebelumnya yakni di Palembang, Sumatera Selatan dan Medan Sumatera Utara. Rencananya taksi Blue Bird akan menambah amradanya sampai 300 unit di Pekanbaru jika kebutukan jasa trasportasi terus bertambah.
"Layanan perdana di Pekanbaru, kami meluncurkan 100 unit taksi dan akan ditambah sesuai dengan permintaan masyarakat sampai 300 unit, sesuai dengan izin yang kami dapatkan dari Dinas Perhubungan. Kita sudah siap untuk mensukseskan PON," kata Direktur Blue Bird Group Handang Agusni, pada peluncuran perdana Taksi Blue Bird di kantor Wali Kota Pekanbaru, Jalan Sudirman, Senin (3/9/2012).
Hadang menyatakan, dalam pengoperasiannya taksi Blue Bird selalu menggunakan argo meter untuk perhitungan ongkos taksi, armada yang terbaru dan terawat, pendingin udara (AC), serta para pengemudi profesional yang terpercaya dan terlatih.
"Tarif penghitungan argo meter adalah Rp3.500 per kilometer dengan biaya awal saat konsumen memasuki taksi sebesar Rp6 ribu," pungkasnya.
Dia mengakui, setiap perusahaan tersebut melakukan ekspansi bisnis ke luar daerah selalu mendapatkan resistensi dari operator lain yang sudah ada.
"Sebagai pendatang baru, kami harus belajar banyak tentang seluk beluk budaya di daerah ini. Kami berharap bisa berbagi ilmu dari kompetitor sekalipun. Dan kami memandang operator lain tidak sebagai lawan, tetapi diharapkan sebagai mitra untuk berbagi ilmu. " katanya.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT menambahkan yang menghadiri kehadiran Blue Bird agar tidak dipandang sebagai hal yang negatif. "Ini kompetisi yang positif kalau bisa tingkatkan lagi prestasi yang sudah diukir, jadikan sebagai teman untuk kembangkan perusahaan dan layanan pada masyarakat," katanya.
Dia menyatakan, potensi bisnis transportasi umum di Pekanbaru masih sangat terbuka lebar karena jumlah penduduk sudah lebih dari satu juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan mencapai 4,47 persen per tahun.
"Karena dari rasio kebutuhan angkutan umum di Kota Pekanbaru, maka idealnya kita harus punya taksi sampai 1.000 unit. Sebelum Blue Bird, ada tiga operator yang kita sudah keluarkan izin untuk 600 unit tetapi hingga kini jumlah itu belum dapat dipenuhi oleh operator," tukas Firdaus.
(gpr)