Bali bangun pasokan air 300 liter perdetik

Rabu, 05 September 2012 - 09:00 WIB
Bali bangun pasokan air 300 liter perdetik
Bali bangun pasokan air 300 liter perdetik
A A A
Sindonews.com - Pemerintah membangun instalasi pengolahan air berkapasitas 300 liter per detik guna menjamin pasokan air minum dan memenuhi kebutuhan konsumen di kawasan metropolitan yang disebut Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).

Kebutuhan sarana dan prasarana di wilayah Bali selatan makin pesat seiring pesatnya pembangunan infrastruktur dan pengembangan pariwisata. Terlebih, dalam master plan MP3I, Bali dan NTB ditetapkan sebagai koridor utama Indonesia Timur.

Proyek IPA Petanu dibangun PT Waskita Karya senilai Rp65,47 Miliar lebih. Proyek ini diawasi konsultan supervisi manajemen konstruksi PT Inakko (International Konsolindo J O, PT Gaharu Semapana) dengan nilai Rp2,29 miliar lebih.

Sejak 2010 antara kebutuhan dengan kemampuan auar minum yang ada di Bali terus mengalami defisit kepasitas penyediaan. Salah satunya kini, dirintis pembangunan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Regional Bali Selatan yang dibangun di Petanu berkapasitas 300 liter per detik.

"Pembangunan SPAM Petanu ini bagian dari upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan air minum sebagaimana ditargetkan secara nasional terpenuhi 68 persen sesuai target MDGs," papar Wakil Menteri Pekerjaaan Umum Ahmad Hermanto Dardak, di Gianyar, Selasa (4/9/2012).

Bali diakui mampu memenuhi kebutuhan air minum hingga 70 persen, jauh di atas pemenuhan rata-rata daerah lainnya di Indonesia yang dalam kisaran 50 persen. Sementara target nasional diharapkan hingga 2015 mendatang, Indonesia mampu mencukupi kebutuhan air minum masyarakat sampai 80 persen.

Tahun ini, target nasional ditetapkan 68 persen, sehingga Bali telah di atas target nasional dalam konteks penyediaan air bersih.

Hal itu tak lepas dari keberadaan Pulau Dewata sebagai pintu gerbang utama pariwisata dunia sehingga dengan pembangunan SPAM Petanu diharapkan bisa mencapai target 80 persen sebelum 2015.

Selanjutnya, setelah SPAM Petanu, rencanya disusul SPAM Yeh Penet di Kabupaten Tabanan yang akan dibangun 2013-2014 dengan kapasitas sama 300 liter per detik.

Bahkan kelanjutan SPAM Unda dan SPAM Ayung juga telah dirancang mulai 2016-2015 dengan kapasitas masing-masing sebesar 1.000 liter perdetik dan 1.800 liter per detik.

Di lain pihak, seiring pesatnya pembangunan akomodasi pariwisata di Bali Selatan yang dikhawatirkan bisa mengancam sumber mata air, Dardak mengatakan bahwa hal itu telah jelas diatur lewat terbitnya Peraturan Presiden No 29 tahun 2009, tentang penetapan kawasan Serbagita.

Sesuai kawasan Sarbagita ditentukan maka sebagai kawasan metropolitan, mana kawasan yang tidak boleh dibangun, mana yang boleh dibangun dan mana yang bisa dibangun dengan syarat. Dalam ketentuan itu, secara jelas mengatur pemanfaatan ruang, bagaimana struktur pusat kota di bangun di wilayah Bali Selatan termasuk di dalamnya infrastruktur air baku, air minum.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4607 seconds (0.1#10.140)