Luncurkan produk Credit Life, InHealth bidik Rp20 M

Rabu, 12 September 2012 - 16:38 WIB
Luncurkan produk Credit Life, InHealth bidik Rp20 M
Luncurkan produk Credit Life, InHealth bidik Rp20 M
A A A
Sindonews.com - PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (InHealth) berharap dapat menghimpun premi sekira Rp20 miliar dari produk Credit Life yang baru disetujui izinnya pada Agustus 2012.

Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan InHealth Muhammad Taufiq mengatakan, pada Agustus perseroan telah memperoleh izin resmi dari Bapepam-LK untuk produk credit life.

Produk ini nantinya dikhususkan untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR/mortgage) dan multifinance. Produk ini nantinya akan memberikan perlindungan kepada peserta yang memiliki utang di bank untuk keperluan rumah dan motor/mobil.

"Untuk produk unit link masih direncanakan, yang sudah keluar itu credit life. Diharapkan hingga akhir tahun produk ini dapat menyumbangkan premi kurang lebih Rp20 miliar terhadap total premi perseroan," kata Taufiq usai 'Media Ghatering & Paparan Kinerja InHealth' di Jakarta, Rabu (12/9/2012).

Menurut Taufiq, saat ini perseroan tengah mempersiakan berbagai keperluan termasuk TI, jalur distribusi, serta bisnis partner yang diajak untuk kerjasama. Dalam jangka pendek, kata dia, sudah beberapa perusahaan, baik BUMN maupun swasta, yang akan dijajaki kerjasama.

"Akhir tahun kita harapkan bisa kerjasama dengan tiga sampai empat financial institution," tukasnya.

Taufiq mengaku, pasar KPR besar dan terus tumbuh. Berbicara soal risiko, dia menilai jika nasabah suddi bank berarti nasabah sudah diseleksi dan finansialnya kuat atau kuat sudah diperhitungkan sehingga risiko klaim bisa lebih dihitung.

"Nantinya kita akan jual melalu bank dan multifiance. Hitungannya ini produk ritel tapi melalui masuk ke korporasi," tutupnya.

Hingga akhir Agustus, perseroan berhasil menghimpun pendapatan premi bruto sebesar Rp797 miliar, tumbuh 17,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp680,65 miliar.

CEO InHealth Rosa Christiana Ginting menjelaskan, sebagian besar premi yang diperoleh berasal dari bisnis asuransi kesehatan dengan segmen pasar utama korporasi. Meski tidak mengungkapkan berapa besaran premi bisnis baru, Rosa mengaku setiap bulan premi bisnis baru rata-rata mencapai 10-20 persen.

Tahun ini pemegang saham InHealth mematok pendapatan premi sebesar Rp1,380 triliun atau tumbuh sebesar 28 persen dari 2011. Meski tinggi, Rosa menilai target ini diharapkan dapat tercapai melalui upaya strategi marketing, dan peningkatan pelayanan kepada peserta.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 7.3998 seconds (0.1#10.140)