Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
BI jajaki obligasi korporasi
BI jajaki obligasi korporasi
A
A
A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) tengah menjajaki obligasi korporasi sebagai salah satu instrumen yang akan digunakan untuk operasi kebijakan moneter BI. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi.
"Grand strategi kita mau gunakan obligasi korporat yang triple A sebagai salah satu instrumen moneter," ujar Direktur Pengelolaan Moneter BI, Hendar di Gedung BI, Jakarta, Kamis (27/9/2012).
Selain menyiapkan langkah strategis tersebut, diakuinya, BI juga tengah mengurangi porsi kepemilikan Surat Berharga Bank Indonesia (SBI) secara bertahap sekaligus mulai mengambil kebijakan untuk menerapkan batas waktu kepemilikan minimal (minimum holding period) dalam pengelolaan likuiditas.
Penerapan minimum holding period secara bertahap, dia berharap, mampu mengurangi penggunaan SBI sebagai media keluar masuknya portofolio asing dalam jangka pendek. "Jadi, kita batasi spekulasi pada SBI melalui penerapan minimum holding period dan pengurangan supply SBI. Ini untuk merespon peningkatan risiko eksternal akibat ketidakpastian ekonomi global," imbuhnya.
"Grand strategi kita mau gunakan obligasi korporat yang triple A sebagai salah satu instrumen moneter," ujar Direktur Pengelolaan Moneter BI, Hendar di Gedung BI, Jakarta, Kamis (27/9/2012).
Selain menyiapkan langkah strategis tersebut, diakuinya, BI juga tengah mengurangi porsi kepemilikan Surat Berharga Bank Indonesia (SBI) secara bertahap sekaligus mulai mengambil kebijakan untuk menerapkan batas waktu kepemilikan minimal (minimum holding period) dalam pengelolaan likuiditas.
Penerapan minimum holding period secara bertahap, dia berharap, mampu mengurangi penggunaan SBI sebagai media keluar masuknya portofolio asing dalam jangka pendek. "Jadi, kita batasi spekulasi pada SBI melalui penerapan minimum holding period dan pengurangan supply SBI. Ini untuk merespon peningkatan risiko eksternal akibat ketidakpastian ekonomi global," imbuhnya.
(rna)
Explore More