Cemari sawah, Pertamina didemo warga Babelan
Selasa, 16 Oktober 2012 - 11:56 WIB
Cemari sawah, Pertamina didemo warga Babelan
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan warga Kecamatan Babelan berdemontrasi di Kantor DPRD Bekasi, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Selasa (16/10/2012).
Kedatangan warga ke kantor wakil rakyat ini untuk mengadukan lahan pertanian warga Babelan yang diduga telah tercemari limbah dari PT Pertamina. Sehingga ratusan hektar sawah milik warga menjadi mati.
Koordinator warga Akbar Khadapi mengungkapkan, akibat bocornya pipa pertamina SP Tambun di Kampung Tambun, Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan menyebabkan 29 hektar lahan pertanian warga tercemar.
"Hampir 29 hektar lahan pertanian warga tercemar dan tidak bisa ditanam padi. Kejadian ini sudah berlangsung selama 7 bulan, kerugian warga mencapai ratusan juta," katanya kepada Sindonews, Selasa (16/10/2012).
Warga menuding, tercemarnya lahan pertanian warga tersebut diakibatkan water injection untuk mengambil minyak dengan air tawar dan asin dari pipa Merunda bocor ke lahan pertanian warga.
"Kira sudah gagal panen selama dua musim, ada yang sampai 6 kali gagal panen, 45 petani sudah meminta pihak Pertamina bertanggungjawab tapi tidak direspon, maka saya mengadu ke dewan," ungkapnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bekasi Taih Minarno meminta agar warga Babelan tenang dengan masalah tersebut. Dia akan berkoordinasi dengan pihak Pertamina maupun BPLH.
"Kami akan mengirim BPLH untuk melakukan pengecekan dan pengambilan sempel di lahan pertanian dan mencarikan solusi terkait masalah ini," tegas pria yang menjabat Ketua Fraksi Demokrat Bekasi ini.
Kedatangan warga ke kantor wakil rakyat ini untuk mengadukan lahan pertanian warga Babelan yang diduga telah tercemari limbah dari PT Pertamina. Sehingga ratusan hektar sawah milik warga menjadi mati.
Koordinator warga Akbar Khadapi mengungkapkan, akibat bocornya pipa pertamina SP Tambun di Kampung Tambun, Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan menyebabkan 29 hektar lahan pertanian warga tercemar.
"Hampir 29 hektar lahan pertanian warga tercemar dan tidak bisa ditanam padi. Kejadian ini sudah berlangsung selama 7 bulan, kerugian warga mencapai ratusan juta," katanya kepada Sindonews, Selasa (16/10/2012).
Warga menuding, tercemarnya lahan pertanian warga tersebut diakibatkan water injection untuk mengambil minyak dengan air tawar dan asin dari pipa Merunda bocor ke lahan pertanian warga.
"Kira sudah gagal panen selama dua musim, ada yang sampai 6 kali gagal panen, 45 petani sudah meminta pihak Pertamina bertanggungjawab tapi tidak direspon, maka saya mengadu ke dewan," ungkapnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bekasi Taih Minarno meminta agar warga Babelan tenang dengan masalah tersebut. Dia akan berkoordinasi dengan pihak Pertamina maupun BPLH.
"Kami akan mengirim BPLH untuk melakukan pengecekan dan pengambilan sempel di lahan pertanian dan mencarikan solusi terkait masalah ini," tegas pria yang menjabat Ketua Fraksi Demokrat Bekasi ini.
(gpr)
