Target PAD Toraja Utara di APBD-P Rp18 M
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Toraja Utara menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) naik sebesar Rp4,058 miliar atau 28,93 persen pada APBD Perubahan tahun anggaran 2012.
Bupati Toraja Utara, Frederik Batti Sorring mengatakan, target PAD Toraja Utara pada APBD induk tahun anggaran 2012 sebesar Rp14,030 miliar. Realisasi PAD hingga akhir September 2012 sebesar Rp11,162 juta atau 79,5 persen. Pada APBD Perubahan tahun 2012, pemkab Toraja Utara menargetkan PAD naik sebesar Rp4,058 miliar atau Rp18,088 miliar dari target APBD sebelum perubahan.
"Naiknya target PAD pada APBD perubahan sebab ada beberapa jenis sumber PAD meningkat pendapatannya," ujar Frederik akhir pekan kemarin.
Mantan wakil bupati Asmat Papua itu berharap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mengelolah PAD lebih giat lagi memaksimalkan potensi yang bisa memberikan pendapatan bagi daerah. Dengan begitu, masa waktu yang masih dua bulan lagi, target PAD sebesar Rp18,088 miliar dapat tercapai.
"Potensi sumber PAD yang dikelolah masing-masing SKPD harus dimaksimalkan. Diharapkan, akhir tahun 2012 target PAD bisa tercapai bahkan terlampaui," jelas Frederik.
Legislator partai PNI Marhaenisme, Ishak Pasulu memberikan apresiasi kinerja pengelolaan PAD Toraja Utara. Dalam kurun waktu dua tahun, PAD Toraja Utara mengalami kenaikan sebesar 44 persen. Pada tahun 2011 lalu, target PAD Toraja Utara sebesar Rp11 miliar dan terealisasi lebih Rp12 miliar. Pada tahun 2012, PAD yang sebelum perubahan direncanakan Rp14 miliar dan setelah APBD 2012 direncanakan naik menjadi Rp18 miliar.
"Apabila pertumbuhan PAD digunakan sebagai indikator kemajuan suatu daerah, pertumbuhan PAD 44 persen dalam dua tahun terakhir cukup membanggakan," katanya.
Dia mengatakan, Fraksi kebangsaan meminta kepada bupati agar peraturan daerah (Perda) yang mendukung peningkatan PAD Toraja Utara seperti perda retribusi dan pajak daerah segera dilaksanakan. Begitu juga dengan pengawasan terhadap pelaksanaan perda perlu lebih ditingkatkan sehingga kebocoran PAD dapat ditekan. Perbaikan infrastruktur dari lokasi-lokasi penyumbang PAD perlu dilakukan.
Dicontohkannya, perbaikan infrastruktur sekitar pasar Bolu yang menjadi pusat perdagangan di Toraja Utara, kawasan perdagangan di kota Rantepao dan pasar pagi serta perbaikan jalan ke mulut-mulut tambang.
“Masih banyak sumber-sumber PAD yang sangat potensial untuk digarap sehingga perlu diterbitkan Perda sebagai payung hukum untuk menarik retribusi dan pajak di lokasi sumber PAD,” katanya.
Bupati Toraja Utara, Frederik Batti Sorring mengatakan, target PAD Toraja Utara pada APBD induk tahun anggaran 2012 sebesar Rp14,030 miliar. Realisasi PAD hingga akhir September 2012 sebesar Rp11,162 juta atau 79,5 persen. Pada APBD Perubahan tahun 2012, pemkab Toraja Utara menargetkan PAD naik sebesar Rp4,058 miliar atau Rp18,088 miliar dari target APBD sebelum perubahan.
"Naiknya target PAD pada APBD perubahan sebab ada beberapa jenis sumber PAD meningkat pendapatannya," ujar Frederik akhir pekan kemarin.
Mantan wakil bupati Asmat Papua itu berharap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mengelolah PAD lebih giat lagi memaksimalkan potensi yang bisa memberikan pendapatan bagi daerah. Dengan begitu, masa waktu yang masih dua bulan lagi, target PAD sebesar Rp18,088 miliar dapat tercapai.
"Potensi sumber PAD yang dikelolah masing-masing SKPD harus dimaksimalkan. Diharapkan, akhir tahun 2012 target PAD bisa tercapai bahkan terlampaui," jelas Frederik.
Legislator partai PNI Marhaenisme, Ishak Pasulu memberikan apresiasi kinerja pengelolaan PAD Toraja Utara. Dalam kurun waktu dua tahun, PAD Toraja Utara mengalami kenaikan sebesar 44 persen. Pada tahun 2011 lalu, target PAD Toraja Utara sebesar Rp11 miliar dan terealisasi lebih Rp12 miliar. Pada tahun 2012, PAD yang sebelum perubahan direncanakan Rp14 miliar dan setelah APBD 2012 direncanakan naik menjadi Rp18 miliar.
"Apabila pertumbuhan PAD digunakan sebagai indikator kemajuan suatu daerah, pertumbuhan PAD 44 persen dalam dua tahun terakhir cukup membanggakan," katanya.
Dia mengatakan, Fraksi kebangsaan meminta kepada bupati agar peraturan daerah (Perda) yang mendukung peningkatan PAD Toraja Utara seperti perda retribusi dan pajak daerah segera dilaksanakan. Begitu juga dengan pengawasan terhadap pelaksanaan perda perlu lebih ditingkatkan sehingga kebocoran PAD dapat ditekan. Perbaikan infrastruktur dari lokasi-lokasi penyumbang PAD perlu dilakukan.
Dicontohkannya, perbaikan infrastruktur sekitar pasar Bolu yang menjadi pusat perdagangan di Toraja Utara, kawasan perdagangan di kota Rantepao dan pasar pagi serta perbaikan jalan ke mulut-mulut tambang.
“Masih banyak sumber-sumber PAD yang sangat potensial untuk digarap sehingga perlu diterbitkan Perda sebagai payung hukum untuk menarik retribusi dan pajak di lokasi sumber PAD,” katanya.
(gpr)