Laba bersih PTBA turun 5,6 persen
Senin, 29 Oktober 2012 - 09:37 WIB
Laba bersih PTBA turun 5,6 persen
A
A
A
Sindonews.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) hingga akhir kuartal III tahun ini mencatat penurunan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 5,6 persen menjadi Rp2,19 triliun dari posisi pada kuartal yang sama tahun sebelumnya senilai Rp2,32 triliun.
Turunnya laba tersebut akibat turunnya harga jual rata-rata batu bara. "Dari hasil produksi dan penjualan PTBA periode Januari-September 2012, perseroan memperoleh laba bersih Rp2,2 triliun atau 5 persen lebih rendah dari laba bersih tahun lalu Rp2,32 triliun," kata Sekretaris Perusahaan PTBA Joko Pramono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (29/10).
Dia menjelaskan, volume produksi dan pembelian batu bara sepanjang sembilan bulan tahun ini tercatat sebesar 12 juta ton, dimana produksi batu bara sebesar 10,87 juta ton dan pembelian batu bara dari pihak ketiga 1,13 juta ton. Angka tersebut mengalami kenaikan sekitar 18 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 10,17 juta ton.
Sementara itu, volume penjualan mengalami peningkatan sekitar 15 persen menjadi 11,36 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 9,86 juta ton. Ini menyebabkan perseroan berhasil membukukan pendapatan naik 12,52 persen menjadi Rp8,72 triliun dari Rp7,75 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Namun, harga jual rata-rata batu bara perseroan yang mengalami koreksi 2 persen menjadi Rp765.934 per ton dari Rp785.205 per ton pada kuartal III tahun lalu menyebabkan laba bersih perseroan mengalami penurunan.
Turunnya laba tersebut akibat turunnya harga jual rata-rata batu bara. "Dari hasil produksi dan penjualan PTBA periode Januari-September 2012, perseroan memperoleh laba bersih Rp2,2 triliun atau 5 persen lebih rendah dari laba bersih tahun lalu Rp2,32 triliun," kata Sekretaris Perusahaan PTBA Joko Pramono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (29/10).
Dia menjelaskan, volume produksi dan pembelian batu bara sepanjang sembilan bulan tahun ini tercatat sebesar 12 juta ton, dimana produksi batu bara sebesar 10,87 juta ton dan pembelian batu bara dari pihak ketiga 1,13 juta ton. Angka tersebut mengalami kenaikan sekitar 18 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 10,17 juta ton.
Sementara itu, volume penjualan mengalami peningkatan sekitar 15 persen menjadi 11,36 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 9,86 juta ton. Ini menyebabkan perseroan berhasil membukukan pendapatan naik 12,52 persen menjadi Rp8,72 triliun dari Rp7,75 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Namun, harga jual rata-rata batu bara perseroan yang mengalami koreksi 2 persen menjadi Rp765.934 per ton dari Rp785.205 per ton pada kuartal III tahun lalu menyebabkan laba bersih perseroan mengalami penurunan.
(rna)
