Konsumsi batu bara di Asia diprediksi meningkat

Senin, 12 November 2012 - 18:25 WIB
Konsumsi batu bara di Asia diprediksi meningkat
Konsumsi batu bara di Asia diprediksi meningkat
A A A
Sindonews.com - Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) memperkirakan, konsumsi batu bara masih akan terus meningkat pada tahun depan, terutama di kawasan Asia didorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Meningkatnya konsumsi batu bara di pasar internasional akan memberi keuntungan bagi Indonesia karena merupakan pemasok yang potensial di kawasan tersebut. Namun, mengingat batu bara merupakan sumber daya alam tak terbarukkan, maka industri pertambangan nasional harus terus melakukan konsolidasi dan menerapkan good mining practice, good corporate social responsibility practice, dan good corporate governance.

Hal itu dilakukan untuk bisa bersaing di pasar komoditas internasional, yang akan mendapatkan pesaing baru dari Amerika Serikat, Mozambik, Kolombia dan Rusia. "Kita harus meningkatkan good governance dan keterbukaan agar bisa terus sustainability," kata Ketua APBI Bob Kamandanu di Jakarta, Senin (12/11/2012).

Sementara itu, Menteri ESDM Jero Wacik juga mengingatkan jika kebutuhan energi pengganti minyak bumi terus naik dan pada tahun 2025 diperkirakan sektor batu bara akan mengusai 30,7 persen dari konsumsi energi dunia. Saat ini batu bara hanya menguasai 24,5 persen energi dunia.

Dia menambahkan, tantangan industri batu bara saat ini ialah untuk menciptakan industri yang ramah lingkungan. Nantinya dia akan memilih PLTU yang menggunakan batu bara dengan emisi CO2 paling sedikit sebagai benchmark.

"Fasilitas carbon capture storage harus disediakan agar industri ini ramah lingkungan," ujar Jero.

Jero juga mengingatkan agar para produsen batu bara dan asosiasi batu bara untuk saling berkonsolidasi. Hal ini sangat dibutuhkan agar industri batu bara di dalam negeri semakin berkembang kedepannya.

Selain itu, dia juga mengingatkan agar perusahaan batu bara bisa melakukan investasi untuk mendapatkan teknologi yang semakin ramah lingkungan. "Jika menginginkan lingkungan yang baik, maka kita harus berinvestasi," tandas Jero.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5069 seconds (0.1#10.140)