BPS ingatkan BI soal inflasi inti
Senin, 03 Desember 2012 - 12:44 WIB

BPS ingatkan BI soal inflasi inti
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan Bank Indonesia (BI) dan pemerintah terkait nilai inflasi komponen inti yang sebesar 4,40 persen berada di atas inflasi umum yang 4,32 persen.
Memang tidak terlalu mengkhawatirkan dalam waktu dekat, tapi nantinya untuk BI hal ini akan pengaruhi suku bunga.
"BI kaitannya dengan suku bunga, itu salah satu patokannya inflasi rate," kata
Direktur Statistik Harga BPS Yanita Rusanti di Gedung BPS, Jakarta, Senin (3/12/2012).
Menurutnya, BI harus segera berkoordinasi dengan pemerintah khususnya Menko Perekonomian untuk mengendalikan harga yang bergejolak yang diketahui turun tajam di bulan ini.
"Jadi mengatur itu melalui pengendalian harga. BI yang mengkoordinir apa yang harus dilakukan dengan Menko. Sedangkan apa distribusi dan lain-lain itu diatur nanti sama Menko," jelasnya.
Kejadian ini, lanjutnya, juga terjadi di tahun lalu, tepatnya Juli 2011 hingga Maret 2012. Penurunan, kembali terjadi karena ada pengendalian harga yang stabil.
"Sebetulnya gak terlalu mengkhawatirkan, tapi tetap BI ini kan terutama mengendalikan harus waspada. Karena pengaruhnya ke suku bunga secara umum. Dari setiap komoditas yang merupakan pembentuk komponen inti harus dijaga," pungkasnya.
Memang tidak terlalu mengkhawatirkan dalam waktu dekat, tapi nantinya untuk BI hal ini akan pengaruhi suku bunga.
"BI kaitannya dengan suku bunga, itu salah satu patokannya inflasi rate," kata
Direktur Statistik Harga BPS Yanita Rusanti di Gedung BPS, Jakarta, Senin (3/12/2012).
Menurutnya, BI harus segera berkoordinasi dengan pemerintah khususnya Menko Perekonomian untuk mengendalikan harga yang bergejolak yang diketahui turun tajam di bulan ini.
"Jadi mengatur itu melalui pengendalian harga. BI yang mengkoordinir apa yang harus dilakukan dengan Menko. Sedangkan apa distribusi dan lain-lain itu diatur nanti sama Menko," jelasnya.
Kejadian ini, lanjutnya, juga terjadi di tahun lalu, tepatnya Juli 2011 hingga Maret 2012. Penurunan, kembali terjadi karena ada pengendalian harga yang stabil.
"Sebetulnya gak terlalu mengkhawatirkan, tapi tetap BI ini kan terutama mengendalikan harus waspada. Karena pengaruhnya ke suku bunga secara umum. Dari setiap komoditas yang merupakan pembentuk komponen inti harus dijaga," pungkasnya.
(gpr)