Dolar AS naik ke level tertinggi atas yen dalam 20 bulan terakhir

Selasa, 25 Desember 2012 - 14:13 WIB
Dolar AS naik ke level tertinggi atas yen dalam 20 bulan terakhir
Dolar AS naik ke level tertinggi atas yen dalam 20 bulan terakhir
A A A
Sindonews - Ketidakpastian mengenai apakah anggota parlemen AS akan mencapai kesepakatan hingga batas waktu akhir tahun dalam mencegah penghematan fiskal, telah menggerogoti mata uang yen dan saham Jepang, Selasa (25/12/12). Kondisi ini diperparah dengan momen libur hari Natal.

Dolar AS dilaporkan naik ke level tertinggi dalam 20 bulan terakhir, sebesar 84,965 yen. Situasi ini dimanfaatkan pasar Jepang dengan melakukan transaksi bersama investor global, Senin (24/12/12) malam, menyusul kebijakan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, yang memberikan tekanan kepada Bank of Japan (BOJ).

Selama pertemuan dengan para pejabat di lobi bisnis utama Jepang, Keidanren, Abe menegaskan kepada BOJ untuk melakukan pelonggaran moneter guna mengalahkan deflasi dengan menetapkan target inflasi sebesar 2 persen.

Dilaporkan, hari ini koalisi partai dan Abe telah sepakat untuk menetapkan target inflasi 2 persen dan menyusun anggaran stimulus besar untuk membantu kembalinya pertumbuhan ekonomi dan mengatasi deflasi.

Yen datang di bawah tekanan akibat ekspektasi BOJ yang akan mengadopsi langkah-langkah lebih drastis terhadap stimulus moneter tahun depan. Sementara dolar diperkirakan akan tetap berada pada posisinya. "Dolar terlihat akan relatif lebih baik, dengan semua fokus pada Fiscal Cliff," ujar Direktur Valuta Asing Credit Agricole Tokyo, Yuji Saito.

Sementara Hiroichi Nishi, general manager SMBC Nikko Securities mengatakan, kondisi ini memberikan harapan baru bagi eksportir Jepang. "Optimisme sedang berlangsung tentang yen yang lemah mengangkat harapan, bahwa pendapatan eksportir akan lebih baik," kata Nishi.

Di sisi lain, Ketua Parlemen AS, John Boehner gagal mendapatkan dukungan atas rencana pajak pada akhir pekan lalu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Amerika menghadapi Fiscal Cliff sekitar USD600 miliar akibat pemotongan anggaran belanja dan kenaikan pajak yang akan ditetapkan pada 1 Januari 2013.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3497 seconds (0.1#10.140)