2013, Bank Mutiara targetkan DPK tumbuh 10%
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) menargetkan total pinjaman dana pihak ketiga (DPK) pada tahun ini bisa tumbuh 10,15 persen menjadi Rp14,77 triliun dari Rp13,4 triliun pada 2011.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BCIC Ahmad Fajar mengatakan, target DPK tersebut seiring dengan pertumbuhan kredit perseroan. "Tahun 2013 DPK ditargetkan mencapai Rp14,766 triliun," kata dia dalam rilisnya kepada Sindonews, Minggu (6/1/2013).
Sementara itu pada tahun lalu, perseroan mencatat pertumbuhan DPK mencapai 20,2 persen dibanding tahun sebelumnya Rp11,2 triliun. Peningkatan DPK tersebut diikuti penyaluran kredit, yang mencapai 18,7 persen menjadi Rp11,1 triliun dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp9,3 triliun.
Tingginya angka penyaluran kredit tersebut, dia menjelaskan, tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian (prudential banking). Ahmad mengklaim, hal itu tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) nett per 31 Desember 2012 sebesar 3,4 persen, turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,5 persen.
Adapun, perseroan pada tahun lalu berhasil membukukan laba sebesar Rp273 miliar, tumbuh 4,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp260 miliar. Sedangkan, aset perseroan pada tahun lalu tercatat tumbuh 17,2 persen menjai Rp15,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp13,1 triliun.
“Pertumbuhan aset, yang ditopang oleh peningkatan dana masyarakat dan pengucuran kredit itu menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan publik, khususnya dunia usaha dan nasabah terhadap Bank Mutiara. Manajemen akan senantiasa meningkatkan kinerja perseroan secara prudent untuk menjaga kepercayaan tersebut,” tutur dia.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BCIC Ahmad Fajar mengatakan, target DPK tersebut seiring dengan pertumbuhan kredit perseroan. "Tahun 2013 DPK ditargetkan mencapai Rp14,766 triliun," kata dia dalam rilisnya kepada Sindonews, Minggu (6/1/2013).
Sementara itu pada tahun lalu, perseroan mencatat pertumbuhan DPK mencapai 20,2 persen dibanding tahun sebelumnya Rp11,2 triliun. Peningkatan DPK tersebut diikuti penyaluran kredit, yang mencapai 18,7 persen menjadi Rp11,1 triliun dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp9,3 triliun.
Tingginya angka penyaluran kredit tersebut, dia menjelaskan, tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian (prudential banking). Ahmad mengklaim, hal itu tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) nett per 31 Desember 2012 sebesar 3,4 persen, turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,5 persen.
Adapun, perseroan pada tahun lalu berhasil membukukan laba sebesar Rp273 miliar, tumbuh 4,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp260 miliar. Sedangkan, aset perseroan pada tahun lalu tercatat tumbuh 17,2 persen menjai Rp15,3 triliun dari tahun sebelumnya Rp13,1 triliun.
“Pertumbuhan aset, yang ditopang oleh peningkatan dana masyarakat dan pengucuran kredit itu menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan publik, khususnya dunia usaha dan nasabah terhadap Bank Mutiara. Manajemen akan senantiasa meningkatkan kinerja perseroan secara prudent untuk menjaga kepercayaan tersebut,” tutur dia.
(rna)