Saham tambang dorong penguatan IHSG
Saham tambang dorong penguatan IHSG
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berusaha mengembalikan kekuatannya berada di area positif setelah pada perdagangan sebelumnya sempat ditutup memerah.
"IHSG hari ini kembali ditutup menguat setelah pada pembukaan perdagangan pekan ini sempat mengalami profit taking (ambil untung)," terang analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, Selasa (8/1/2013).
Namun demikian, IHSG masih mendapat tekanan jual, sehingga penguatan yang terjadi pada penutupan hari ini masih sangat terbatas. Meski berada di area positif, tetapi dapat dilihat bahwa IHSG berada dalam tekanan jual sepanjang sesi perdagangan.
Kenaikan IHSG hari ini, lanjut Purwoko, terjadi di tengah data makro ekonomi Jepang dan Jerman yang kurang begitu bagus hasilnya. Angka ekspor Jepang diperkirakan melemah menyusul melambungnya nilai tukar yen. Demikian pula dari Jerman, di mana angka ekspor negara tersebut juga tercatat mengalami pelemahan.
Di samping itu, investor global juga masih menanti hasil kinerja korporasi di AS. Dia menilai, penguatan yang terjadi pada hari ini lebih dikarenakan kekuatan dari dalam, di mana respon positif terhadap saham-saham sektor pertambangan terpantau cukup positif.
"Dari dalam negeri, tercatat akumulasi yang dilakukan investor terhadap saham pertambangan menjadi pendorong kenaikan IHSG," kata Purwoko.
IHSG pada penutupan perdagangan Selasa (8/1/2013) menguat 5,17 poin atau 0,12 persen 4.397,54. Sektor tambang menguat 26,62 poin atau 1,4 persen. Adapun emiten tambang yang tercatat positif pada penutupan perdagangan hari ini, di antaranya ANTM menguat 40 poin atau 2,99 persen ke level Rp1.380, BUMI naik 50 poin atau 8,2 persen ke level Rp660 dan INCO positif 100 poin atau 3,9 persen menjadi Rp2.650.
"IHSG hari ini kembali ditutup menguat setelah pada pembukaan perdagangan pekan ini sempat mengalami profit taking (ambil untung)," terang analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, Selasa (8/1/2013).
Namun demikian, IHSG masih mendapat tekanan jual, sehingga penguatan yang terjadi pada penutupan hari ini masih sangat terbatas. Meski berada di area positif, tetapi dapat dilihat bahwa IHSG berada dalam tekanan jual sepanjang sesi perdagangan.
Kenaikan IHSG hari ini, lanjut Purwoko, terjadi di tengah data makro ekonomi Jepang dan Jerman yang kurang begitu bagus hasilnya. Angka ekspor Jepang diperkirakan melemah menyusul melambungnya nilai tukar yen. Demikian pula dari Jerman, di mana angka ekspor negara tersebut juga tercatat mengalami pelemahan.
Di samping itu, investor global juga masih menanti hasil kinerja korporasi di AS. Dia menilai, penguatan yang terjadi pada hari ini lebih dikarenakan kekuatan dari dalam, di mana respon positif terhadap saham-saham sektor pertambangan terpantau cukup positif.
"Dari dalam negeri, tercatat akumulasi yang dilakukan investor terhadap saham pertambangan menjadi pendorong kenaikan IHSG," kata Purwoko.
IHSG pada penutupan perdagangan Selasa (8/1/2013) menguat 5,17 poin atau 0,12 persen 4.397,54. Sektor tambang menguat 26,62 poin atau 1,4 persen. Adapun emiten tambang yang tercatat positif pada penutupan perdagangan hari ini, di antaranya ANTM menguat 40 poin atau 2,99 persen ke level Rp1.380, BUMI naik 50 poin atau 8,2 persen ke level Rp660 dan INCO positif 100 poin atau 3,9 persen menjadi Rp2.650.
(rna)
Explore More