Pegadaian alokasikan capex Rp650 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Pegadaian (Persero) tahun ini mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp650 miliar. Angka capex ini dua kali lipat lebih tinggi dibanding anggaran capex tahun sebelumnya sekitar Rp300 miliar.
Direktur Keuangan Pegadaian, Dwi Agus Pramudya mengatakan, capex tersebut akan digunakan perseroan untuk pengembangan infrastruktur dan untuk membentuk anak usaha baru, yang bergerak di bidang properti. "Dana capex berasal dari internal dan kemungkinan ada tambahan dana eksternal," kata Dwi saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Alasan perseroan membentuk anak usaha baru, Dwi menjelaskan karena perseroan akan mengoptimalisasikan aset-aset tidak terpakai yang dimilikinya. Misalnya, lahan yang berlokasi di Jakarta, Yogyakarta dan Pekanbaru.
"Lahan di Jakarta sekitar 2.000 meter persegi. Diharapkan semester I/2013 sudah bisa dimulai (optimalisasi aset)," harapnya.
Selain itu, perseroan juga berencana untuk melakukan spin off (pemisahan) anak usahanya yang bergerak di bisnis gadai syariah, yakni Pegadaian syariah pada tahun ini. Namun, rencana tersebut hingga saat ini masih terkendala permodalan.
Direktur Keuangan Pegadaian, Dwi Agus Pramudya mengatakan, capex tersebut akan digunakan perseroan untuk pengembangan infrastruktur dan untuk membentuk anak usaha baru, yang bergerak di bidang properti. "Dana capex berasal dari internal dan kemungkinan ada tambahan dana eksternal," kata Dwi saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Alasan perseroan membentuk anak usaha baru, Dwi menjelaskan karena perseroan akan mengoptimalisasikan aset-aset tidak terpakai yang dimilikinya. Misalnya, lahan yang berlokasi di Jakarta, Yogyakarta dan Pekanbaru.
"Lahan di Jakarta sekitar 2.000 meter persegi. Diharapkan semester I/2013 sudah bisa dimulai (optimalisasi aset)," harapnya.
Selain itu, perseroan juga berencana untuk melakukan spin off (pemisahan) anak usahanya yang bergerak di bisnis gadai syariah, yakni Pegadaian syariah pada tahun ini. Namun, rencana tersebut hingga saat ini masih terkendala permodalan.
(rna)