Tarif Commuter Line Bandara diminta dikaji ulang

Jum'at, 11 Januari 2013 - 17:40 WIB
Tarif Commuter Line...
Tarif Commuter Line Bandara diminta dikaji ulang
A A A
Sindonews.com - KRL Commuter Line Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, ditargetkan akan mulai beroperasi pada 2014 mendatang. Mendengar hal ini, banyak masyarakat pengguna pesawat terbang gembira dengan berita tersebut.

Layanan transportasi yang aman dan nyaman menuju bandara sudah lama dinanti-nantikan dan Indonesia sebenarnya sudah sangat tertinggal soal kereta bandara ini dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Namun, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengusulkan harga tiket commuter bandara di kisaran Rp75-80 ribu.

Anggota Komisi Perhubungan DPR RI, Sigit Sosiantomo mengatakan, PT KAI seharusnya bisa mengkaji ulang mengenai usulan harga tiket ini. Karena dengan harga yang setinggi itu dikhawatirkan commuter bandara tidak terlalu diminati penumpang.

“Jangan rusak kegembiraan masyarakat. Kalau harga tiketnya di kisaran Rp75-80 ribu ya terlalu tinggi, bisa-bisa nanti sedikit sekali yang menggunakan moda transportasi ini,” kata Sigit dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (11/1/2013).

Ketua Kelompok Komisi V dari Fraksi PKS DPR RI ini juga menjelaskan, masyarakat pengguna pesawat terbang akan berpikir ulang untuk menggunakan commuter bandara ini dengan berbagai alasan.

"Kalau kita coba membandingkan dengan moda transportasi darat lainnya seperti bus, maka commuter bandara tidak terlalu menarik. Kelebihannya hanya waktu tempuh yang relatif stabil. Namun yang harus diperhatikan juga adalah akses masyarakat pengguna menuju stasiunnya (Manggarai)," imbuhnya.

Bagi masyarakat yang tinggal jauh dari Stasiun Manggarai, mereka membutuhkan waktu lama juga untuk bisa sampai di sana. Artinya mereka tetap akan bertemu juga dengan kemacetan Jakarta. Akan tetapi menjadi berbeda ketika mereka menggunakan bus DAMRI, karena bus DAMRI memiliki banyak pool yang tersebar merata.

Dari sisi lokasi pemberhentian, ketika menggunakan bus DAMRI penumpang persis turun di terminal yang dituju dan dapat langsung masuk untuk check-in dan seterusnya. Namun ketika menggunakan commuter bandara, persoalan feeder menuju terminal pun menjadi satu persoalan tambahan untuk cepat sampai ke terminal yang dituju. Otomatis waktu tempuh pun jelas bertambah.

"Dari sisi efisiensi, ketika penumpang yang bepergian lebih dari satu orang. Maka biaya yang harus dikeluarkan bisa sebanding atau bahkan lebih tinggi ketika mereka langsung menggunakan taksi dari rumah. Sudah lebih murah, nyaman dan tidak perlu ribet untuk gonta-ganti moda transportasi," beber dia.

Karena itu, Sigit sangat berharap PT KAI bisa lebih rasional dalam membahas persoalan harga tiket commuter bandara ini. Sehingga commuter bandara menjadi satu alternatif transportasi menuju bandara bagi masyarakat dan dapat mengurai kemacetan di jalan menuju bandara.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5680 seconds (0.1#10.140)