Rencana stock split SMGR beri sentimen positif
A
A
A
Sindonews.com - Manager Head Of Equity Research Samuel Sekuritas Adrianus Bias memandang, rencana PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang ingin melakukan pemecahan nilai saham (stock split) dengan alasan agar sahamnya bisa lebih likuid, akan memberikan sentimen yang positif dan mampu menambah likuiditas saham perseroan.
"Rencana tersebut dapat dijadikan sebagai panduan emiten karena itu juga merupakan kebijakan manajeman, saya memberikan guidance pada harga Rp20 ribu. Selain itu bila dilihat dari pergerakan harga bisa menambah likuiditas," terang Bias di Gedung BEI Jakarta, Sabtu (19/1/2013).
Saham SMGR sendiri diprediksi akan berada pada level Rp17.500 pada tahun ini. "Secara fundamental, SMGR saya prediksikan harga saham mereka di tahun ini di harga Rp17.500, tapi itu tidak dapat dijadikan patokan," kata dia.
Seperti diketahui, SMGR tengah mengkaji rencana untuk memecah nilai saham ketika harga sahamnya mencapai Rp20.000 per lembar. "Stock split dilakukan apabila harga saham perseroan sebesar Rp20.000 per lembar saham, untuk perhitungannya akan dipelajari lebih lanjut," kata Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto saat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, akhir tahun lalu.
Dwi belum dapat menjelaskan lebih rinci terkait rencana itu. Ia mengharapkan saham SMGR dapat menjadi lebih likuid di pasar pascapemecahan.
"Dengan stock split, diharapkan saham perseroan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih likuid. Diharapkan juga bisa menyerap lebih banyak investor lagi," katanya.
"Rencana tersebut dapat dijadikan sebagai panduan emiten karena itu juga merupakan kebijakan manajeman, saya memberikan guidance pada harga Rp20 ribu. Selain itu bila dilihat dari pergerakan harga bisa menambah likuiditas," terang Bias di Gedung BEI Jakarta, Sabtu (19/1/2013).
Saham SMGR sendiri diprediksi akan berada pada level Rp17.500 pada tahun ini. "Secara fundamental, SMGR saya prediksikan harga saham mereka di tahun ini di harga Rp17.500, tapi itu tidak dapat dijadikan patokan," kata dia.
Seperti diketahui, SMGR tengah mengkaji rencana untuk memecah nilai saham ketika harga sahamnya mencapai Rp20.000 per lembar. "Stock split dilakukan apabila harga saham perseroan sebesar Rp20.000 per lembar saham, untuk perhitungannya akan dipelajari lebih lanjut," kata Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto saat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, akhir tahun lalu.
Dwi belum dapat menjelaskan lebih rinci terkait rencana itu. Ia mengharapkan saham SMGR dapat menjadi lebih likuid di pasar pascapemecahan.
"Dengan stock split, diharapkan saham perseroan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih likuid. Diharapkan juga bisa menyerap lebih banyak investor lagi," katanya.
(gpr)