Kemendag: Bakso oplosan babi tidak ada
A
A
A
Sindonews.com - Merebaknya isu bakso yang diduga dicampur daging babi (bakso oplosan) membuat Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengambil sampel di sejumlah pedagang. Hasilnya, ternyata tidak ada yang mengandung babi.
"Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa produk-produk bakso tersebut tidak mengandung daging babi," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (22/1/2013).
Menurutnya, pengambilan sampel dilakukan di beberapa lokasi di Jakarta seperti Pasar Rawamangun, Pasar Cempaka Putih, Pasar Senen, Pasar Pondok Labu, Pasar Atrium Pondok Gede, Pasar Cepete, Pasar Jombang, Pasar Kebayoran, Pasar Mampang, Pasar Cipete, dan Pasar Minggu.
Selain itu, pengambilan sampel juga dilakukan di Bogor, yaitu dari Pasar Anyar, Pasar Gunung Batu, dan Pasar Petir Dramaga. Sedangkan, di Bandung, sampel di ambil dari Pasar Baru dan Pasar Ancol. Produk tersebut kemudian diuji di laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Seperti diketahui, sejak Desember 2012 lalu, isu adanya bakso 'celeng' merebak di tengah masyarakat. Ditengarai, tingginya harga daging sapi yang mencapai lebih dari Rp90 ribu per kilogram mendorong para pembuat bakso menggunakan daging babi yang harganya jauh lebih murah. Namun, isu tersebut, kini terbantahkan oleh hasil pengujian Kemendag ini.
"Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa produk-produk bakso tersebut tidak mengandung daging babi," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (22/1/2013).
Menurutnya, pengambilan sampel dilakukan di beberapa lokasi di Jakarta seperti Pasar Rawamangun, Pasar Cempaka Putih, Pasar Senen, Pasar Pondok Labu, Pasar Atrium Pondok Gede, Pasar Cepete, Pasar Jombang, Pasar Kebayoran, Pasar Mampang, Pasar Cipete, dan Pasar Minggu.
Selain itu, pengambilan sampel juga dilakukan di Bogor, yaitu dari Pasar Anyar, Pasar Gunung Batu, dan Pasar Petir Dramaga. Sedangkan, di Bandung, sampel di ambil dari Pasar Baru dan Pasar Ancol. Produk tersebut kemudian diuji di laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Seperti diketahui, sejak Desember 2012 lalu, isu adanya bakso 'celeng' merebak di tengah masyarakat. Ditengarai, tingginya harga daging sapi yang mencapai lebih dari Rp90 ribu per kilogram mendorong para pembuat bakso menggunakan daging babi yang harganya jauh lebih murah. Namun, isu tersebut, kini terbantahkan oleh hasil pengujian Kemendag ini.
(izz)