IHSG akhir pekan berpotensi reli
A
A
A
Sindonews.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi akan melanjutkan penguatan yang terjadi pada penutupan Rabu kemarin (reli).
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, pengauatan IHSG ditopang dari penguatan yang terjadi pada Dow Jones, nilai tukar rupiah dan laporan keuangan emiten.
"Merujuk penguatan Dow Jones sebesar selama dua hari perdagangan ditengah stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dan dirilisnya laporan keuangan emiten 2012 akan cukup bagus, maka ada peluang IHSG melanjutkan penguatan terbatas didalam perdagangan Jumat ini," kata dia, Jumat (25/1/2013).
Dow Jones pada Rabu waktu setempat menguat sebesar 66.95 poin didorong kuatnya laporan laba Google, IBM & Netflix yang naik tajam. Selain itu, pertumbuhan pabrik raksasa China, tercermin dalam Indeks The HSBC flash purchasing managers' (PMI) bln January 2013, naik tertinggi selama dua tahun terakhir (January 2011) menjadi 51,9, sehingga mendorong kenaikan Bursa Regional dihari Kamis, seperti Nikkei 133,88 poin, STI 17,16 poin, ditengah kejatuhan harga saham Apple sebesar 10 persen setelah Dow tutup.
Inbi terjadi setelah penjualan iPhone dibawah target analis dan pendapatan kuartalan sedikit dibawah harapan Wall Street plus membaiknya data Klaim Tunjangan Pengangguran yang turun 5.000 unit menjadi 330.000 unit (level terendah Klaim Tunjangan Pengangguran selama lima tahun terakhir), maka selama dua hari perdagangan di Wall Street, Dow Jones menguat 112,95 poin.
Kendati sentimen positif akhir pekan ini akan mendorong penguatan lanjutan IHSG, namun Edwin mengingatkan kalangan pelaku pasar untuk waspada terhadap saham berbasis emas dan nikel. Pasalnya, selama dua hari, masing-masing turun sebesar 1,21 persen dan 1,25 persen ditengah penguatan harga timah sebesar 1,14 persen.
Dia memprediksi, rupiah pada hari ini akan berada pada level Rp9.615 per USD. Sedangkan IHSG akan bergerak pada kisaran 4.392-4.440.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, pengauatan IHSG ditopang dari penguatan yang terjadi pada Dow Jones, nilai tukar rupiah dan laporan keuangan emiten.
"Merujuk penguatan Dow Jones sebesar selama dua hari perdagangan ditengah stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dan dirilisnya laporan keuangan emiten 2012 akan cukup bagus, maka ada peluang IHSG melanjutkan penguatan terbatas didalam perdagangan Jumat ini," kata dia, Jumat (25/1/2013).
Dow Jones pada Rabu waktu setempat menguat sebesar 66.95 poin didorong kuatnya laporan laba Google, IBM & Netflix yang naik tajam. Selain itu, pertumbuhan pabrik raksasa China, tercermin dalam Indeks The HSBC flash purchasing managers' (PMI) bln January 2013, naik tertinggi selama dua tahun terakhir (January 2011) menjadi 51,9, sehingga mendorong kenaikan Bursa Regional dihari Kamis, seperti Nikkei 133,88 poin, STI 17,16 poin, ditengah kejatuhan harga saham Apple sebesar 10 persen setelah Dow tutup.
Inbi terjadi setelah penjualan iPhone dibawah target analis dan pendapatan kuartalan sedikit dibawah harapan Wall Street plus membaiknya data Klaim Tunjangan Pengangguran yang turun 5.000 unit menjadi 330.000 unit (level terendah Klaim Tunjangan Pengangguran selama lima tahun terakhir), maka selama dua hari perdagangan di Wall Street, Dow Jones menguat 112,95 poin.
Kendati sentimen positif akhir pekan ini akan mendorong penguatan lanjutan IHSG, namun Edwin mengingatkan kalangan pelaku pasar untuk waspada terhadap saham berbasis emas dan nikel. Pasalnya, selama dua hari, masing-masing turun sebesar 1,21 persen dan 1,25 persen ditengah penguatan harga timah sebesar 1,14 persen.
Dia memprediksi, rupiah pada hari ini akan berada pada level Rp9.615 per USD. Sedangkan IHSG akan bergerak pada kisaran 4.392-4.440.
(rna)