Kembangkan jasa penerbangan, India diincar AirAsia
A
A
A
Sindonews.com - AirAsia Berhad (AirAsia) melihat India sebagai pasar menarik di luar ASEAN. Perusahaan berbasis di Malaysia itu terkesan karena India terus mengembangkan jasa penerbangan.
"Kami akan terus menelusuri setiap kesempatan yang ada. Tetapi, saya percaya pangsa pasar ini menawarkan potensi yang paling berkembang dalam hal perjalanan," kata Chief Executive Officer Grup AirAsia, Tony Fernandes dalam eterangan tertulis kepada Sindonews, Senin (28/1/2013).
Menurutnya, AirAsia telah memesan sebanyak 475 armada pesawat dan 114 di antaranya sudah beroperasi. Sebanyak 87 perse dari pesawat masih tercatat dalam neraca dan merupakan rasio kepemilikan tertinggi dibandingkan maskapai manapun di Asia. Meski, rasio kepemilikan tinggi, keseimbangan AirAsia tetap solid dengan net gearing 1,03 kali dan saldo kas yang melebihi 2 miliar ringgit Malaysia.
“Wilayah Asean termasuk Cina dan India memiliki kepadatan populasi lebih dari 3,2 miliar atau delapan kali lebih besar di bandingkan wilayah Eropa. Kami sedang berada di tengah pasar yang sangat menarik untuk membangun merek, sebab penetrasi untuk maskapai berbiaya hemat masih sangat rendah," ujarnya.
Pihaknya melihat potensi besar pada pasar-pasar tersebut, Karena itu, dia yakin pemesanan armada pesawat dalam jumlah besar akan cepat berimbang dengan kapasitas permintaan di masa depan. Besarnya permintaan dari pasar ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan dari jumlah penumpang, tetapi juga pendapatan tambahan.
"Kami akan terus menelusuri setiap kesempatan yang ada. Tetapi, saya percaya pangsa pasar ini menawarkan potensi yang paling berkembang dalam hal perjalanan," kata Chief Executive Officer Grup AirAsia, Tony Fernandes dalam eterangan tertulis kepada Sindonews, Senin (28/1/2013).
Menurutnya, AirAsia telah memesan sebanyak 475 armada pesawat dan 114 di antaranya sudah beroperasi. Sebanyak 87 perse dari pesawat masih tercatat dalam neraca dan merupakan rasio kepemilikan tertinggi dibandingkan maskapai manapun di Asia. Meski, rasio kepemilikan tinggi, keseimbangan AirAsia tetap solid dengan net gearing 1,03 kali dan saldo kas yang melebihi 2 miliar ringgit Malaysia.
“Wilayah Asean termasuk Cina dan India memiliki kepadatan populasi lebih dari 3,2 miliar atau delapan kali lebih besar di bandingkan wilayah Eropa. Kami sedang berada di tengah pasar yang sangat menarik untuk membangun merek, sebab penetrasi untuk maskapai berbiaya hemat masih sangat rendah," ujarnya.
Pihaknya melihat potensi besar pada pasar-pasar tersebut, Karena itu, dia yakin pemesanan armada pesawat dalam jumlah besar akan cepat berimbang dengan kapasitas permintaan di masa depan. Besarnya permintaan dari pasar ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan dari jumlah penumpang, tetapi juga pendapatan tambahan.
(izz)