Jero: Proyeksi DEN soal gas tidak logis
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menilai, proyeksi Dewan Energi Nasional (DEN) mengenai peran gas dalam pemenuhan energi nasional pada 2025 tidak logis. Sehingga, perlu ditinjau ulang dan diperbaiki.
"Melalui forum ini, diperkuatlah rancangan (Kebijakan Energi Nasional/KEN) itu. Satu-satunya yang belum masuk logika adalah gas," kata Jero dalam sambutannya pada Sidang Anggota ke-9 DEN di Kantornya, Jakarta, Selasa (29/1/2013).
Jero menjelaskan, saat ini peranan gas dalam pemenuhan energi nasional mencapai 20,1 persen. Dalam rancangan KEN yang dibuat DEN, porsi gas justru menurun menjadi 19,7 persen pada 2025.
"Rancangan KEN tentang gas tahun 2025 kok malah turun jadi 19,7 persen dari 20,1 persen saat ini? Saya minta dikaji ulang. Logikanya, harusnya naik. Logika saya mengatakan kayaknya ada miss di situ," tegasnya.
Pria kelahiran Bali ini menjelaskan, rancangan KEN seharusnya mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) yang menetapkan kenaikan peranan gas hingga 35 persen pada 2025.
"Kebutuhan gas yang perannya selama ini 20,1 persen, maka dalam Perpres tahun 2025 jadi 35 persen. Menurut saya ini logis. Dan itulah yang sedang kita kerjakan. Memberikan inisiatif kepada eksplorasi-eksplorasi gas. Peran gas akan naik, itu yang ada dalam Perpres," jelas Jero.
Menurut dia, peran gas perlu ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi. "Minyak bumi jumlahnya makin terbatas sehingga harganya makin tinggi, porsinya dalam bauran energi harus diturunkan," katanya.
"Melalui forum ini, diperkuatlah rancangan (Kebijakan Energi Nasional/KEN) itu. Satu-satunya yang belum masuk logika adalah gas," kata Jero dalam sambutannya pada Sidang Anggota ke-9 DEN di Kantornya, Jakarta, Selasa (29/1/2013).
Jero menjelaskan, saat ini peranan gas dalam pemenuhan energi nasional mencapai 20,1 persen. Dalam rancangan KEN yang dibuat DEN, porsi gas justru menurun menjadi 19,7 persen pada 2025.
"Rancangan KEN tentang gas tahun 2025 kok malah turun jadi 19,7 persen dari 20,1 persen saat ini? Saya minta dikaji ulang. Logikanya, harusnya naik. Logika saya mengatakan kayaknya ada miss di situ," tegasnya.
Pria kelahiran Bali ini menjelaskan, rancangan KEN seharusnya mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) yang menetapkan kenaikan peranan gas hingga 35 persen pada 2025.
"Kebutuhan gas yang perannya selama ini 20,1 persen, maka dalam Perpres tahun 2025 jadi 35 persen. Menurut saya ini logis. Dan itulah yang sedang kita kerjakan. Memberikan inisiatif kepada eksplorasi-eksplorasi gas. Peran gas akan naik, itu yang ada dalam Perpres," jelas Jero.
Menurut dia, peran gas perlu ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi. "Minyak bumi jumlahnya makin terbatas sehingga harganya makin tinggi, porsinya dalam bauran energi harus diturunkan," katanya.
(izz)