Hatta optimis RCEP bisa angkat neraca perdagangan‬

Selasa, 29 Januari 2013 - 15:14 WIB
Hatta optimis RCEP bisa...
Hatta optimis RCEP bisa angkat neraca perdagangan‬
A A A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa optimis kehadiran Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) akan menguntungkan Indonesia. Hadirnya RCEP, diyakini sebagai peluang dalam meningkatkan ekspor dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi.‬

‪Menurutnya, RCEP akan membuat neraca perdagangan meningkat positif. "Size ekonomi Asean USD3 triliun dan dengan RCEP diperkirakan akan menjadi sekitar USD 22 triliun. Ini tentu akan membengkakkan volume perdagangan. Kita akan punya potensi untuk mengambil manfaat," ujar Hatta dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (29/1/2013).

Hatta menambahkan, letak geografis, melimpahnya sumber daya alam dan besarnya pasar serta melimpahnya sumber daya manusia menjadi keuntungan sendiri bagi Indonesia untuk memanfaatkan keberadaan RCEP.

"Siapa yang bisa bersaing dengan sawit, kakao dan mineral kita? Begitu juga dengan potensi kelautan kita. Tak ada. Kalau itu kita hilirisasikan semua, mereka tak akan kemana-mana, pasti akan (beli) kesini," ucapnya. ‬

‪Ia juga mengatakan, kekhawatiran sejumlah kalangan yang menuding selama ini pemerintah sudah kecolongan dengan meratifikasi sejumlah Free Trade Agreement (FTA), adalah hal yang keliru. Pasalnya FTA sudah memberikan dampak positif yang nyata jika dibandingkan sejumlah kerugian yang diterima.‬

‪Defisitnya neraca perdagangan Indonesia belakangan, dianggapnya bukan karena kegagalan Indonesia dalam memanfaatkan FTA atau membiarkan diri menjadi target pasar negara lain.

"Dengan FTA seperti CAFTA (China-Asean Free Trade Agreement), volume perdagangan kita tumbuh. Hanya saja (ekspor) kita menurun kemarin karena harga komoditas turun dan kebutuhan impor bahan bakar minyak meningkat," tuturnya.‬

Sebagai informasi, RCEP diluncurkan secara resmi oleh para pemimpin negara anggota ASEAN dan negara Mitra Dialog. RCEP ini akan mencakup 10 negara anggota ASEAN dan 6 negara mitra Free Trade Agreement (FTA) ASEAN yaitu Australia, India, Korea Selatan, Republik Rakyat China, Jepang dan Selandia Baru.
(gpr)
Berita Terkait
Indonesia Butuh Rp47.587,3...
Indonesia Butuh Rp47.587,3 Triliun untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%
Bahaya! Deflasi Hantam...
Bahaya! Deflasi Hantam Ekonomi RI 5 Bulan Beruntun
Pertumbuhan Ekonomi...
Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan Kuartal I Tahun 2024
Dorong Industri Event...
Dorong Industri Event untuk Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Prabowo Sering Diejek...
Prabowo Sering Diejek karena Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Prospek Bisnis Seiring...
Prospek Bisnis Seiring Pertumbuhan Ekonomi RI
Berita Terkini
Elnusa Perkuat Pengembangan...
Elnusa Perkuat Pengembangan Bisnis Berkelanjutan di Sektor Energi
19 menit yang lalu
Bergeser ke Ekonomi...
Bergeser ke Ekonomi Perang, Nilai Kontraktor Senjata Terbesar Jerman Melewati VW
50 menit yang lalu
Menuju Industri Sawit...
Menuju Industri Sawit Berkelanjutan lewat Empat Pilar Utama
2 jam yang lalu
PGN-Krakatau Steel Kembangkan...
PGN-Krakatau Steel Kembangkan Infrastruktur LNG di Kawasan Pelabuhan
2 jam yang lalu
Daftar 7 Perusahaan...
Daftar 7 Perusahaan Nakal yang Sunat Takaran MinyaKita Berikut Asal Daerahnya
3 jam yang lalu
CEO Danantara Rosan...
CEO Danantara Rosan Roeslani Mendorong Sektor Swasta Lebih Aktif Berinvestasi di RI
3 jam yang lalu
Infografis
4 Alasan NATO Bisa Runtuh...
4 Alasan NATO Bisa Runtuh Seperti Balon yang Bocor
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved