DGIK targetkan nilai kontrak tumbuh 20%
A
A
A
Sindonews.com - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK), menargetkan kontrak baru tahun ini mencapai Rp1,80 triliun. Target emiten konstruksi ini diharapkan tumbuh 20 persen dibandingkan dengan target tahun lalu sebesar Rp1,5 triliun.
Corporate Secretary DGIK, Djohan Halim mengatakan, realisasi kontrak baru yang diraih perseroan pada 2012 melebihi ekspektasi, yakni mencapai Rp2,4 triliun atau lebih 60 persen dibandingkan target kontrak perseroan tahun sebelumnya.
Dia menjelaskan, pada akhir tahun lalu, beberapa tender konstruksi gedung berhasil diraih perseroan, seperti hotel dan perkantoran. "Perseroan mencetak nilai kontrak yang melampaui target yang ditentukan,” ujar Djohan dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (30/1/2013).
Perseroan juga menargetkan kinerja tahun ini akan langsung tertopang dengan adanya kontrak lanjutan (carryover) yang diperkirakan mencapai Rp1,3 triliun dari proyek tahun lalu.
Atas nilai kontrak tersebut, perseroan menargetkan pendapatan usaha akan tumbuh 10-15 persen pada tahun ini seiring dengan diselesaikannya proyek carryover serta kontrak baru yang akan langsung dikerjakan tahun ini.
Saat ini, perseroan mulai mengerjakan proyek yang tendernya baru saja dimenangkan akhir tahun lalu. Di antara proyek Hotel Kempinski senilai Rp305 miliar di Nusa Dua, Bali dan proyek Altira Business Park senilai Rp150 miliar di Sunter, Jakarta.
Corporate Secretary DGIK, Djohan Halim mengatakan, realisasi kontrak baru yang diraih perseroan pada 2012 melebihi ekspektasi, yakni mencapai Rp2,4 triliun atau lebih 60 persen dibandingkan target kontrak perseroan tahun sebelumnya.
Dia menjelaskan, pada akhir tahun lalu, beberapa tender konstruksi gedung berhasil diraih perseroan, seperti hotel dan perkantoran. "Perseroan mencetak nilai kontrak yang melampaui target yang ditentukan,” ujar Djohan dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (30/1/2013).
Perseroan juga menargetkan kinerja tahun ini akan langsung tertopang dengan adanya kontrak lanjutan (carryover) yang diperkirakan mencapai Rp1,3 triliun dari proyek tahun lalu.
Atas nilai kontrak tersebut, perseroan menargetkan pendapatan usaha akan tumbuh 10-15 persen pada tahun ini seiring dengan diselesaikannya proyek carryover serta kontrak baru yang akan langsung dikerjakan tahun ini.
Saat ini, perseroan mulai mengerjakan proyek yang tendernya baru saja dimenangkan akhir tahun lalu. Di antara proyek Hotel Kempinski senilai Rp305 miliar di Nusa Dua, Bali dan proyek Altira Business Park senilai Rp150 miliar di Sunter, Jakarta.
(gpr)