Aset perbankan Sibolga-Tapteng Rp1,94 T
A
A
A
Sindonews.com - Hingga posisi Oktober 2012, aset perbankan Sibolga–Tapanuli Tengah (Tapteng) telah mencapai Rp1,94 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 12,05 persen dibandingkan Desember 2011.
“Pada posisi yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan totalnya mencapai Rp1,36 triliun atau tumbuh 12,26 persen dibandingkan Desember 2011. DPK ini masih didominasi oleh rekening tabungan mencapai 58,68 persen dari total penghimpunan DPK, diikuti rekening deposito (21,35 persen) dan rekening giro (19,97 persen),” kata Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sibolga, Yiyok T Herlambang di ruang kerjanya, Rabu (30/1/2013).
Dia juga menjelaskan, di posisi yang sama, pembiayaan kredit yang disalurkan perbankan Sibolga-Tapteng totalnya mencapai Rp1,72 triliun atau mengalami pertumbuhan secara signifikan sebesar 24,44 persen dibanding Desember 2011.
“Bila dilihat berdasarkan penggunaan, pangsa kredit perbankan di Sibolga-Tapteng masih dominan disalurkan untuk modal kerja mencapai 50,96 persen, diikuti kredit konsumsi (38,38 persen) dan kredit investasi (10,66 persen),” tutur Mantan pengawas Bank Senior di Departemen Pengawasan BI ini.
Seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit tersebut, sambung Yiyok, Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan di Sibolga-Tapteng mengalami peningkatan menjadi 124,14 persen (sebelumnya 114 persen pada Desember 2011). Sedangkan kredit macet atau Non Performing of Loan/NPL perbankan Sibolga-Tapteng relatif rendah yaitu, sebesar 2,53 persen.
“Pada posisi yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan totalnya mencapai Rp1,36 triliun atau tumbuh 12,26 persen dibandingkan Desember 2011. DPK ini masih didominasi oleh rekening tabungan mencapai 58,68 persen dari total penghimpunan DPK, diikuti rekening deposito (21,35 persen) dan rekening giro (19,97 persen),” kata Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sibolga, Yiyok T Herlambang di ruang kerjanya, Rabu (30/1/2013).
Dia juga menjelaskan, di posisi yang sama, pembiayaan kredit yang disalurkan perbankan Sibolga-Tapteng totalnya mencapai Rp1,72 triliun atau mengalami pertumbuhan secara signifikan sebesar 24,44 persen dibanding Desember 2011.
“Bila dilihat berdasarkan penggunaan, pangsa kredit perbankan di Sibolga-Tapteng masih dominan disalurkan untuk modal kerja mencapai 50,96 persen, diikuti kredit konsumsi (38,38 persen) dan kredit investasi (10,66 persen),” tutur Mantan pengawas Bank Senior di Departemen Pengawasan BI ini.
Seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit tersebut, sambung Yiyok, Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan di Sibolga-Tapteng mengalami peningkatan menjadi 124,14 persen (sebelumnya 114 persen pada Desember 2011). Sedangkan kredit macet atau Non Performing of Loan/NPL perbankan Sibolga-Tapteng relatif rendah yaitu, sebesar 2,53 persen.
(gpr)