Aset perbankan Jatim 2012 naik 20,75%
A
A
A
Sindonews.com - Sepanjang tahun 2012, aset perbankan umum di Jawa Timur mencapai Rp353,56 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 20,75 persen dibanding tahun lalu.
Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Surabaya, Soekorwardojo mengatakan, peningkatan itu dilihat dari total aset, penyaluran Kredit serta Dana Pihak Ketiga (DPK).
Dibanding tahun 2011 hanya tercatat pertumbuhan sebesar 17,30 persen. "Tahun 2012 ada pertumbuhan sebesar 20,75 persen dari 80 bank umum dengan jumlah jaringan kantor sebanyak 3.468 unit," kata Soekorwardojo di Kantor BI, Jalan Pahlawan, Surabaya, Rabu (30/1/2013).
Hingga akhir tahun 2012, jumlah DPK bank umum tercatat mencapai Rp289,08 triliun atau tumbuh sebesar 16,39 persen dibanding tahun 2011. Tingginya pertumbuhan simpanan tabungan yang mencapai 21,91 persen dengan nominal sebesar Rp134,21 triliun yang mendominasi DPK. Sementara jenis simpanan lainnya seperti Giro dan Deposito tumbuh lebih rendah yakni 20,71 persen dan 8,50 persen.
Kemudian untuk penyaluran kredit juga tumbuh sebesar 26,28 persen menjadi Rp239,48 triliun. "Jumlah itu masih lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 sebesar 22,18 persen," jelasnya.
Menurutnya, kinerja pertumbuhan DPK dalam bentuk tabungan, giro dan deposito ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankkan di Jatim. "Pertumbuhan itu artinya kepercayaan masyarakat terhapap bank di Jawa Timur juga meningkat," tandasnya.
Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Surabaya, Soekorwardojo mengatakan, peningkatan itu dilihat dari total aset, penyaluran Kredit serta Dana Pihak Ketiga (DPK).
Dibanding tahun 2011 hanya tercatat pertumbuhan sebesar 17,30 persen. "Tahun 2012 ada pertumbuhan sebesar 20,75 persen dari 80 bank umum dengan jumlah jaringan kantor sebanyak 3.468 unit," kata Soekorwardojo di Kantor BI, Jalan Pahlawan, Surabaya, Rabu (30/1/2013).
Hingga akhir tahun 2012, jumlah DPK bank umum tercatat mencapai Rp289,08 triliun atau tumbuh sebesar 16,39 persen dibanding tahun 2011. Tingginya pertumbuhan simpanan tabungan yang mencapai 21,91 persen dengan nominal sebesar Rp134,21 triliun yang mendominasi DPK. Sementara jenis simpanan lainnya seperti Giro dan Deposito tumbuh lebih rendah yakni 20,71 persen dan 8,50 persen.
Kemudian untuk penyaluran kredit juga tumbuh sebesar 26,28 persen menjadi Rp239,48 triliun. "Jumlah itu masih lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 sebesar 22,18 persen," jelasnya.
Menurutnya, kinerja pertumbuhan DPK dalam bentuk tabungan, giro dan deposito ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankkan di Jatim. "Pertumbuhan itu artinya kepercayaan masyarakat terhapap bank di Jawa Timur juga meningkat," tandasnya.
(gpr)