Jumlah penumpang KA di Jawa dan Sumatera meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta api (KA) di Jawa dan Sumatera pada Desember 2012 mengalami kenaikan sebesar 2,10 persen, jika dibandingkan pada November 2012.
"Jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera pada Desember 2012 mencapai 16,1 juta orang atau naik 2,10 persen dibanding bulan sebelumnya," kata Kepala BPS, Suryamin di kantornya, Jumat (1/2/2013).
Suryamin menjelaskan, banyaknya jumlah penumpang tersebut didominasi oleh penumpang yang memanfaatkan moda transportasi kereta api di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebanyak 10,4 juta orang atau sekitar 64,82 persen dari total jumlah penumpang sepanjang Desember 2012.
"Sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang laju (commuter) yaitu sebanyak 10,4 juta orang atau 64,82 persen dari total penumpang kereta api," tegas dia.
Sementara, kenaikan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jawa (non-Jabodetabek) sebesar 10,89 persen dan Sumatera sebesar 6,53 persen. Meski menduduki posisi sebagai pengguna kereta api terbanyak, ternyata pertumbuhan jumlah penumpang di Jabodetabek justru turun sebesar 1,99 persen.
"Sebaliknya, Jabodetabek turun 1,99 persen. Ini pengaruh dari beberapa permasalahan seperti gangguan di stasiun cilebeut waktu itu. Kemudian, ada demo yang menutup jalur kereta api. Ternyata, dampaknya signifikan juga," ujarnya.
"Jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera pada Desember 2012 mencapai 16,1 juta orang atau naik 2,10 persen dibanding bulan sebelumnya," kata Kepala BPS, Suryamin di kantornya, Jumat (1/2/2013).
Suryamin menjelaskan, banyaknya jumlah penumpang tersebut didominasi oleh penumpang yang memanfaatkan moda transportasi kereta api di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebanyak 10,4 juta orang atau sekitar 64,82 persen dari total jumlah penumpang sepanjang Desember 2012.
"Sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang laju (commuter) yaitu sebanyak 10,4 juta orang atau 64,82 persen dari total penumpang kereta api," tegas dia.
Sementara, kenaikan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jawa (non-Jabodetabek) sebesar 10,89 persen dan Sumatera sebesar 6,53 persen. Meski menduduki posisi sebagai pengguna kereta api terbanyak, ternyata pertumbuhan jumlah penumpang di Jabodetabek justru turun sebesar 1,99 persen.
"Sebaliknya, Jabodetabek turun 1,99 persen. Ini pengaruh dari beberapa permasalahan seperti gangguan di stasiun cilebeut waktu itu. Kemudian, ada demo yang menutup jalur kereta api. Ternyata, dampaknya signifikan juga," ujarnya.
(izz)