Pertumbuhan ekonomi RI 2012 mencapai 6,23%
A
A
A
Sindonews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia 2012 tumbuh sebesar 6,23 persen dibandingkan 2011. Pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi 9,98 persen.
Diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran 8,11 persen, konstruksi 7,50 persen, keuangan, real estat dan jasa perusahaan 7,15 persen, listrik, gas, dan air bersih 6,40 persen, industri pengolahan 5,73 persen, jasa-jasa 5,24 persen, dan pertanian 3,97 persen.
Sementara pertumbuhan PDB tanpa migas pada 2012 mencapai 6,81 persen, yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB.
"Besaran PDB Indonesia tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp8.241,9 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp2.618,1 triliun," jelas Kepala BPS, Suryamin saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (5/2/2013).
Adapun, sektor yang paling rendah pertumbuhannya ialah pertambangan dan penggalian yang hanya tumbuh 1,49 persen. Sementara, PDB tanpa migas tumbuh 6,81 persen.
Secara triwulan, PDB Indonesia triwulan IV/2012 dibandingkan triwulan III/2012 turun 1,45 persen, tapi bila dibanding dengan triwulan IV/2011 tumbuh 6,11 persen.
Pertumbuhan ini, menurut sisi penggunaan terjadi pada Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 9,81 persen, diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,28 persen, Komponen Ekspor Barang dan Jasa 2,01 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh 1,25 persen.
"Sedangkan Komponen Impor sebagai faktor pengurang mengalami pertumbuhan sebesar 6,65 persen," ungkap Suryamin.
Diikuti sektor perdagangan, hotel, dan restoran 8,11 persen, konstruksi 7,50 persen, keuangan, real estat dan jasa perusahaan 7,15 persen, listrik, gas, dan air bersih 6,40 persen, industri pengolahan 5,73 persen, jasa-jasa 5,24 persen, dan pertanian 3,97 persen.
Sementara pertumbuhan PDB tanpa migas pada 2012 mencapai 6,81 persen, yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB.
"Besaran PDB Indonesia tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp8.241,9 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp2.618,1 triliun," jelas Kepala BPS, Suryamin saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (5/2/2013).
Adapun, sektor yang paling rendah pertumbuhannya ialah pertambangan dan penggalian yang hanya tumbuh 1,49 persen. Sementara, PDB tanpa migas tumbuh 6,81 persen.
Secara triwulan, PDB Indonesia triwulan IV/2012 dibandingkan triwulan III/2012 turun 1,45 persen, tapi bila dibanding dengan triwulan IV/2011 tumbuh 6,11 persen.
Pertumbuhan ini, menurut sisi penggunaan terjadi pada Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 9,81 persen, diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,28 persen, Komponen Ekspor Barang dan Jasa 2,01 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh 1,25 persen.
"Sedangkan Komponen Impor sebagai faktor pengurang mengalami pertumbuhan sebesar 6,65 persen," ungkap Suryamin.
(gpr)